Rabu 09 Jun 2021 21:36 WIB

Hindari Minuman Ini di Musim Panas

Gelombang panas atau heat wave terjadi di banyak negara di dunia

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Gelombang panas atau heat wave terjadi di banyak negara di dunia.
Foto: Pixabay
Gelombang panas atau heat wave terjadi di banyak negara di dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelombang panas atau heat wave terjadi di banyak negara di dunia. Suhu yang meningkat, membuat orang-orang harus bersiap menghadapi berbagai potensi bahaya, khususnya terhadap kesehatan mereka. 

Dilansir Best Life Online, Rabu (9/6), suhu yang panas membuat potensi dehidrasi dan ada beberapa bahaya yang mungkin tidak disadari. Para ahli mengatakan bahwa menghindari minuman tertentu dapat membantu menurunkan risiko efek buruk panas. 

Baca Juga

Mengkonsumsi minuman jenis tertentu diketahui dapat membuat dehidrasi terjadi. Salah satunya adalah alkohol. Menurut Riana Pryor, seorang profesor di Department of Exercise and Nutrition Sciences, selama gelombang panas terjadi, kafein dalam bentik apapun juga harus dihindari. 

Diantara minuman yang mengandung kafein tersebut adalah teh, kopi, serta soda. Jika ingin mengkonsumsinya, pastikan hanya dalam jumlah sedang. 

Sebuah studi pada Juli 2016 yang diterbitkan di American Journal of Physiology menunjukkan bahwa minuman ringan memperburuk dehidrasi dan berpotensi meningkatkan cedera ginjal. Sementara itu, Heather Mangieri, juru bicara Academy of Nutrition and Dietetics mengatakan bahwa kopi dan teh tetap dapat dikonsumsi secara aman oleh orang-orang yang terbiasa dengan minuman ini, asalkan mereka konsisten untuk minum air putih yang banyak. 

“Untuk peminum kafein yang konsisten, minuman seperti es teh atau kopi sebenarnya dapat berkontribusi pada asupan cairan harian Anda," ujar Mangieri.

Meski demikian, bagi orang yang tidak biasa dengan minuman kafein, mereka mungkin akan memiliki efek yang lebih terasa, terutama di hari yang panas. Saat cuaca terik, pastikan agar selalu memperhatikan tanda-tanda dehidrasi yang mungkin dialami. 

Lebih lanjut, warna urin bisa menjadi indikator utama dehidrasi. Pryor mengatakan bahwa jika urin Anda berwarna limun atau lebih terang, Anda dalam keadaan baik. Namun, jika urin Anda berwarna seperti jus apel atau lebih gelap, maka Anda perlu mengonsumsi lebih banyak air. 

Menurut Dental Touch, bau mulut juga bisa menjadi tanda dehidrasi. Ketika mengalami dehidrasi, Anda tidak menghasilkan cukup air liur. 

“Jadi tanpa air liur di sana untuk membersihkan kotoran, bakteri memiliki kesempatan untuk tumbuh dan menyebabkan bau mulut," jelas Dental Touch melalui situs website.

Menurut National Health Service (NHS) Inggris, tanda-tanda dehidrasi lainnya termasuk merasa haus, lelah, dan pusing. Mulut, bibir, atau mata kering juga bisa menjadi tanda bahwa Anda membutuhkan lebih banyak air.

Tetap di dalam rumah sebanyak mungkin pada hari-hari yang sangat panas. Ada beberapa hal penting yang dapat Anda lakukan untuk tetap aman selama gelombang panas. 

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika (CDC) menyarankan untuk tetap berada di dalam ruangan di udara sejuk, minum banyak air, dan mandi air dingin selama cuaca panas. Jika Anda harus pergi ke luar, hindari waktu di mana matahari sedang begitu terik. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement