REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Telkom Corporate University (Telkom CorpU) melalui program Indonesia Telecommunication & Digital Research (ITDRI) berkolaborasi dengan Gojek Indonesia menggelar Muda Maju Bersama 1.000 Startup di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Muda Maju Bersama ini mulai membuka pendaftaran pada 6 Juni – 25 Juli 2021.
Peserta/tim yang terpilih akan memperoleh hadiah berupa permodalan hingga Rp 200 juta. Menurut SGM Telkom Corporate University sekaligus Chairman of ITDRI Jemy V Confido, program tersebut implementasi misi besar Kementerian BUMN dalam membantu menurunkan kesenjangan talenta digital, mendorong kemandirian teknologi, dan meningkatkan global innovativeness index di Indonesia.
"Kami di ITDRI dan Telkom Corporate University Center menilai pengembangan startup adalah cara paling jitu menggapai ketiga misi tersebut sekaligus," ujar Jemy dalam keterangan persnya, Kamis (10/6).
Startup, kata dia, adalah wadah berinovasi dalam bentuk adopsi, pengembangan teknologi, dan perjuangan membisniskan inovasi sehingga talentanya berkembang signifikan.
Sementara menurut VP Strategic Regional Gojek Indonesia Timur Anandita Danaatmadja, teknologi tidak hanya menawarkan solusi atas berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat namun juga membuka akses bagi masyarakat untuk bisa berperan aktif berkontribusi dan menikmati manfaat ekonomi digital.
"Dari pengalaman di Gojek, kami menyadari pentingnya proses pembelajaran yang berkelanjutan untuk perusahaan startup untuk bisa tidak hanya bertahan tapi juga terus berkembang," katanya.
Menurutnya, melalui program Muda Maju Bersama 1.000 Startup yang berkolaborasi dengan Telkom-ITDRI inilah akan banyak tercipta inovasi solusi nyata bagi berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat.
Kolaborasi IDTRI dan Gojek Indonesia diawali dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara PT. Telkom Indonesia (Tbk) dan Gojek Indonesia pada 15 April 2021 untuk merespon instruksi Presiden Indonesia, Joko Widodo akan kebutuhan Indonesia pada lebih dari 600.000 talenta digital setiap tahunnya.
Program Muda Maju Bersama 1.000 Startup ditujukan bagi seluruh masyarakat yang berdomisili di Kalimantan, Sulawesi, Maluku & Papua pada rentang usia 18-35 tahun, yang mana pendaftaran bisa secara individu maupun tim melalui gosmart.id/mudamajubersama.
Peserta nantinya akan diberikan serangkaian program akselerasi secara intensif selama 6 bulan berupa pembekalan dan fundamental startup hingga merealisasikan gagasan idenya hingga menjadi purwarupa atau MVP (Minimum Viable Product). Selama tiga bulan pertama, seluruh peserta diberikan kesempatan untuk belajar tahapan membangun startup, menemukan dan membentuk tim, mengajukan ide inovasinya, serta berkompetisi mempresentasikan karyanya.
Jemy melanjutkan, 1.000 startup yang terpilih akan melanjutkan perjalanannya dengan diberikan pembinaan berupa webinar, kurikulum yang dibutuhkan, hingga program mentoring. Dari 1.000 startup, 200 startup terpilih akan mendapatkan kesempatan berupa pemahaman memvalidasi dari gagasan inovasi yang diangkat serta cara membuat MVP dari solusi inovasi yang ditawarkan peserta.
"Selama proses kegiatan tersebut, peserta akan didampingi oleh para mentor yang merupakan best practice di bidangnya. Seluruh startup yang terpilih akan mendapatkan hadiah utama berupa bantuan permodalan sebesar Rp 200 juta," katanya.
Menurut Jemy, Telkom sudah lama berkecimpung di area inkubasi. Sebab, sejak 2012 PT Telkom Indonesia (Tbk) berpengalaman membangun inkubator korporasi (Program Indigo Creative Nation), akselerator dan follow-on funding melalui corporate venture capital (PT. Metra Digital Investama, MDI), inkubator karyawan atau intrapreneur (Program Digital Amoeba), hingga inkubator sosial di bidang CSR (Program Wirakarya).
Telkom juga, kata dia, mengembangkan platform pembelajaran seperti Pijar Mahir, Pijar Sekolah serta Digilearn, belum termasuk hasil-hasil inovasi karyawan kreatif seperti Studext, Soundfren, dan Sprinthink.
"Kami dari Telkom-ITDRI sangat mendukung inisiatif bersama Gojek ini, kami berminat mencurahkan segenap pengalaman dan kapabilitas kami mensukseskan Muda Maju Bersama di KTI,” kata Jemy.
Anandita Danaatmadja menyatakan, tidak hanya pendampingan ke talenta Timur Indonesia, melalui program ini mereka juga membuka kolaborasi seluas-luasnya dengan jaringan kerja di Timur Indonesia, baik kampus, lembaga pemerintah, maupun komunitas.
Dengan potensi sebesar ini, kata dia, kita harus mampu memanfaatkan peluang sekaligus menciptakan lebih banyak dampak sosial melalui inovasi teknologi, sehingga kawasan Indonesia Timur bisa makin mengakselerasi pertumbuhan ekonomi digital dan jadi pemimpin di negeri sendiri. "Kami optimistis pertumbuhan startup karya anak bangsa di Indonesia Timur mampu bersaing di kancah internasional,” katanya.