Kamis 24 Jun 2021 02:11 WIB

Diskon Mobil Baru tak Pengaruhi Pasar Mobil Bekas

Kondisi pada pasar sekunder mulai mengalami pemulihan sejak akhir 2020.

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung mengamati kendaraan mobil yang dipajang di Bursa mobil bekas Blok M, Jakarta, Senin (24/6). Menurut penjual mobil KJM Garage, Putra mengaku mengalami kenaikan penjualan mobil bekas dan langka mencapai 25 persen pada masa new normal ditengah pandemi COVID-19 dengan kisaran harga jual muali dari Rp50 juta hingga Rp1 miliyar.  Selain itu dilansir dari data OLX Indonesia, jumlah penjualan mobil bekas melalui platform OLX mulai berangsur normal di kisaran 80 persen
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengunjung mengamati kendaraan mobil yang dipajang di Bursa mobil bekas Blok M, Jakarta, Senin (24/6). Menurut penjual mobil KJM Garage, Putra mengaku mengalami kenaikan penjualan mobil bekas dan langka mencapai 25 persen pada masa new normal ditengah pandemi COVID-19 dengan kisaran harga jual muali dari Rp50 juta hingga Rp1 miliyar. Selain itu dilansir dari data OLX Indonesia, jumlah penjualan mobil bekas melalui platform OLX mulai berangsur normal di kisaran 80 persen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi masih menyelimuti sebagian wilayah nusantara. Tapi permintaan mobil terus mengalami peningkatan. Setidaknya, itulah yang terjadi hingga lima bulan pertama tahun ini.

Peningkatan tak hanya terjadi pada pasar mobil baru tapi juga pada pasar mobil bekas atau pasar sekunder. Pemilik Jordy Mobil, Andi Supriadi mengatakan, kondisi pada pasar sekunder mulai mengalami pemulihan sejak akhir 2020.

Baca Juga

"Desember tahun lalu pasar mulai mengalami peningkatan. Hal itu terus terjadi hingga saat ini," kata Andi kepada Republika.co.id pada Rabu (23/6).

Bahkan, diskon pajak mobil baru yang diterapkan mulai Maret 2021 ternyata tak memberikan dampak negatif bagi pasar sekunder. Menurutnya, pasar mobil bekas pada Maret hingga saat ini terbilang normal.

"Peningkatan penjualan tetap berjalan dengan normal. Diskon pajak mobil baru tak terlalu berpengaruh terhadap pasar sekunder karena tak semua mobil baru dapat menikmati diskon tersebut," ucapnya.

Kondisi itu pun membuat harga pasar mobil bekas juga cenderung normal. Artinya, harga mobil dalam pasar sekunder tak mengalami fluktuasi yang signifikan.

Soal selera pasar, ia menilai, saat ini mobil multi purpose vehicle (MPV) masih jadi produk yang paling diincar. Sedangkan mobil city car belum begitu banyak dicari karena saat ini sejumlah universitas masih melakukan pembelajaran secara online.

Menurutnya, permintaan city car sangat dipengaruhi oleh ritme pembelajaran dari universitas mengingat mobil tersebut merupakan mobil yang paling banyak dicari sebagai penunjang mobilitas mahasiswa.

Dari segi harga, pasar juga tak mengalami gejolak yang signifikan. "Mobil yang paling banyak dicari masih mobil yang ditawarkan dengan harga Rp 150 juta hingga Rp 300 juta," ucap dia.

Lewat adanya pemulihan ini, ia mengaku Jordy Mobil mempu mencatat transaksi rata-rata sekitar 6 unit mobil per bulan. Kondisi ini dinilai jauh lebih baik ketimbang tahun lalu yang membuat Jordy Mobil terpaksa menjual mobil dengan harga di bawah biaya modal alias jual rugi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement