REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi masih menyelimuti sebagian wilayah nusantara. Tapi permintaan mobil terus mengalami peningkatan. Setidaknya, itulah yang terjadi hingga lima bulan pertama tahun ini.
Peningkatan tak hanya terjadi pada pasar mobil baru tapi juga pada pasar mobil bekas atau pasar sekunder. Pemilik Jordy Mobil, Andi Supriadi mengatakan, kondisi pada pasar sekunder mulai mengalami pemulihan sejak akhir 2020.
"Desember tahun lalu pasar mulai mengalami peningkatan. Hal itu terus terjadi hingga saat ini," kata Andi kepada Republika.co.id pada Rabu (23/6).
Bahkan, diskon pajak mobil baru yang diterapkan mulai Maret 2021 ternyata tak memberikan dampak negatif bagi pasar sekunder. Menurutnya, pasar mobil bekas pada Maret hingga saat ini terbilang normal.
"Peningkatan penjualan tetap berjalan dengan normal. Diskon pajak mobil baru tak terlalu berpengaruh terhadap pasar sekunder karena tak semua mobil baru dapat menikmati diskon tersebut," ucapnya.
Kondisi itu pun membuat harga pasar mobil bekas juga cenderung normal. Artinya, harga mobil dalam pasar sekunder tak mengalami fluktuasi yang signifikan.
Soal selera pasar, ia menilai, saat ini mobil multi purpose vehicle (MPV) masih jadi produk yang paling diincar. Sedangkan mobil city car belum begitu banyak dicari karena saat ini sejumlah universitas masih melakukan pembelajaran secara online.
Menurutnya, permintaan city car sangat dipengaruhi oleh ritme pembelajaran dari universitas mengingat mobil tersebut merupakan mobil yang paling banyak dicari sebagai penunjang mobilitas mahasiswa.
Dari segi harga, pasar juga tak mengalami gejolak yang signifikan. "Mobil yang paling banyak dicari masih mobil yang ditawarkan dengan harga Rp 150 juta hingga Rp 300 juta," ucap dia.
Lewat adanya pemulihan ini, ia mengaku Jordy Mobil mempu mencatat transaksi rata-rata sekitar 6 unit mobil per bulan. Kondisi ini dinilai jauh lebih baik ketimbang tahun lalu yang membuat Jordy Mobil terpaksa menjual mobil dengan harga di bawah biaya modal alias jual rugi.