REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 tampaknya tidak akan berakhir dalam waktu dekat, melihat banyaknya peningkatan kasus infeksi di seluruh dunia. Di tengah situasi seperti sekarang ini, selain mematuhi protokol kesehatan, masyarakat juga harus menjaga pola hidup sehat.
Tetapi, bagaimana kalau nafsu makan menghilang karena cemas saat positif Covid-19? Menurut psikolog klinis Samriddhi Khatri dari India, stres dan kecemasan sering membuat orang enggan makan apa pun.
Di lain sisi, ketika berjuang melawan penyakit separah Covid-19, sangat penting untuk memiliki makanan kaya nutrisi, minuman penambah kekebalan, dan banyak lagi. Demam tinggi, kesulitan bernapas dan batuk terus-menerus adalah beberapa masalah fisiologis yang berkaitan dengan Covid1-9.
Terkadang, orang berhenti makan karena semua gejala ini. Mereka tidak ingin makan karena tubuh sedang stres.
"Dan saya tidak berbicara tentang pikiran, hanya tubuh. Ketika seseorang terkena Covid-19, tubuh mereka memfokuskan semua sumber dayanya untuk perbaikan gejala-gejala ini. Oleh karena itu, fungsi dasar tubuh manusia akan terpengaruh: kehilangan nafsu makan, beberapa orang mungkin banyak tidur, dan beberapa tidak bisa tidur sama sekali meskipun lelah," ujar Dr. Samriddhi Khatri, dilansir India Today, Selasa (29/6).
Dr. Samriddhi menjelaskan bahwa gejala emosional lebih parah daripada gejala fisik. Gejala emosional memiliki peran penting dalam mengatur hilangnya nafsu makan.
Waktu menungggu hasil tes Covid-19, misalnya, bisa menjadi masa yang mendebarkan. Sebab, belum jelas apakah harus mengisolasi diri atau tidak, atau jika ada gejala, apakah itu Covid-19 atau flu. Dalam situasi seperti itu, gejala seseorang mungkin bertambah parah karena stres.
"Akibatnya, fungsi dasar tubuh seperti tidur, mood, dan nafsu makan terpengaruh. Oleh karena itu, pada masa-masa ini, saya tidak menyarankan orang untuk memaksakan makan," kata Dr. Samriddhi.
Orang yang kena Covid-19, menurut Dr. Samriddhi, sebaiknya mencoba latihan relaksasi yang cocok untuk mereka, seperti relaksasi otot progresif dan pernapasan dalam. Jika gejala fisik meningkat banyak, berkonsultasilah dengan dokter sebelum melakukan latihan ini.
Dr. Samriddhi menyebut, orang positif Covid-19 masih bisa melakukan olahraga ringan, seperti berjalan-jalan di kamar atau di teras jika itu aman dan jika tubuhnya memungkinkan. Jangan lupa untuk membahas mengenai perasaaan Anda dengan orang-orang terdekat demi menenangkan pikiran serta membantu mengurangi kecemasan.
Hal itu dapat menanamkan keyakinan bahwa Anda nyatanya memiliki dukungan. Anda tidak sendirian.
"Ketika seseorang merasa tidak terlalu cemas, tubuh mereka beristirahat, dan saat itulah mereka akan merasa lapar. Tubuh saat ini dalam fase 'melarikan diri atau melawan', jadi kita membutuhkannya untuk rileks dan tidak merasa cemas. Jadi, begitu tubuh beristirahat, kita pasti akan merasa lapar. Kita harus menyelamatkan diri dari kelelahan mental dan fisik," ujarnya.