REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Work From Home (WFH) atau bekerja dari rumah tak berlaku untuk Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi. Pandemi Covid-19 justru membuatnya menjadi salah satu ujung tombak diplomasi vaksin Indonesia. Fungsi itu membuatnya ia tetap harus bertemu dan bertatap muka dengan banyak orang.
“I wish I could stay at home, setidaknya selama pandemi ini,” kata Retno dalam obrolan daring dengan para jurnalis perempuan, Jumat (9/7) malam.
“Namun, nggak bisa. Justru harus ada yang terus bekerja, menjaga keberlangsungan hidup orang lain, menjaga ketersediaan vaksin. Ini mengharuskan saya tetap melakukan traveling,” katanya menambahkan.
Untuk menjaga daya tahan tubuhnya, Retno mengaku tidak melakukan hal-hal yang rumit. “Yang saya lakukan adalah pertama, protokol kesehatan yang saya patuhi secara ketat,” katanya.
“Misalnya dalam pesawat, saya memakai masker ganda atau memakai masker N95. Kemudian saya juga memakai sarung tangan,” ujar Retno. Ia mengaku melakukan upaya apapun sebisanya agar tidak sampai terpapar Covid-19.
“Kedua, kita dianjurkan berolahraga. Alhamdulillah saya masih bisa lari selama satu jam.
Retno juga terbiasa menyantap makanan sehat. Ia tidak lagi menyantap karbohidrat, tidak mengonsumsi minyak, dan tidak mengonsumsi gula.
“Jadi cuma itu-itu saja, tidak ada yang istimewa,” kata Retno.
“Insya Allah, mudah-mudahan saya masih diparingi (diberikan, Red) sehat sehingga bisa tetap terus bekerja,” kata Retno.
Tugasnya berdiplomasi, apalagi semasa pandemi, memang berat. Menurutnya, tugas ini adalah tanggung jawab yang harus diembannya.
“Jadi harus ikhlas menjalaninya,” katanya. “Saya menyukai pekerjaan ini, meski saya tidak pernah bermimpi dalam perjalanannya saya harus belajar ilmu baru terkait vaksin dan kesehatan,” ujar Retno sambil tertawa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika