Kamis 16 Sep 2021 01:40 WIB

Berapa Lama Sperma Bisa Bertahan di Luar Tubuh?

Jangka waktu sperma bertahan hidup di luar tubuh sangat beragam.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ilustrasi sel sperma. Jangka waktu sperma bisa bertahan hidup di luar tubuh sangat beragam.
Foto: Foto : MgRol_92
Ilustrasi sel sperma. Jangka waktu sperma bisa bertahan hidup di luar tubuh sangat beragam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rata-rata, ada sekitar 39 juta sel sperma yang dikeluarkan dari tubuh ketika laki-laki ejakulasi. Jangka waktu sperma bisa bertahan hidup di luar tubuh sangat beragam, tergantung pada beberapa faktor termasuk lingkungan.

Insider merangkum durasi hidup sperma pada empat lingkungan yang berbeda. Berikut ini adalah keempat lingkungan tersebut.

Baca Juga

Di kulit

Spesialis obstetri dan ginekologi Kimberly Langdon MD mengatakan, jangka waktu sperma bisa hidup di permukaan kulit turut dipengaruhi oleh status kesehatan dan usia. Namun, mayoritas sperma akan mati dalam kurun waktu 15-30 menit di permukaan kulit.

Sperma juga akan dianggap mati bila air mani sudah mengering. Sperma yang mati tak akan bisa menyebabkan kehamilan.

Ahli urologi dan spesialis kesuburan laki-laki Michael A Witt MD menjelaskan, faktor seperti suhu dan kelembapan lingkungan juga ikut memengaruhi jangka waktu kehidupan sperma di luar tubuh. Sperma pada kulit yang berada di lingkungan kering atau dingin akan mati lebih cepat dibandingkan sperma pada kulit di lingkungan yang hangat.

Meski sperma bisa bertahan sekitar 15-30 menit di permukaan kulit, kemungkinan sperma tersebut menyebabkan kehamilan sangat kecil. Kehamilan mungkin terjadi bila sperma yang masih hidup tersentuh oleh tangan dan tangan yang sama kemudian menyentuh vagina.

Di rahim

Di dalam sistem reproduksi perempuan, sperma yang masuk bisa bertahan hingga lima hari. Ketika masuk ke dalam vagina, air mani akan membentuk gel pelindung di sekitar sperma untuk melindungi sperma dari keasaman vagina.

Dalam waktu 30 menit, gel tersebut akan mencair seiring dengan keluarnya sperma dari saluran vagina dan masuk ke dalam serviks. Pencairan ini memungkinkan sperma untuk bergerak lebih bebas melalui lendir serviks, naik ke rahim, hingga ke saluran tuba.

Sperma tercepat bisa mencapai saluran tuba dalam waktu beberapa menit setelah ejakulasi. Akan tetapi, kehamilan hanya akan terjadi bila sel telur melewati saluran tuba dalam waktu lima hari setelah ketibaan sperma. Kemungkinan ini cukup kecil kecuali hubungan seksual dilakukan beberapa hari sebelum ovulasi.

Sebagian besar sperma tidak akan mencapai saluran tuba. Sperma tersebut akan dikeluarkan dari vagina ketika perempuan melakukan aktivitas fisik seperti menggunakan toilet atau batuk.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement