Kamis 16 Sep 2021 14:23 WIB

Ilmuwan Temukan Teknologi untuk Hentikan Serangan Jantung

Teknologi microbubble diyakini bisa mencegah pembekuan darah.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Dwi Murdaningsih
Satu tanda peringatan serangan jantung bisa muncul saat melakukan aktivitas sederhana, seperti berjalan kaki (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com.
Satu tanda peringatan serangan jantung bisa muncul saat melakukan aktivitas sederhana, seperti berjalan kaki (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Ilmuwan Australia menemukan cara untuk menghentikan serangan jantung menggunakan teknologi microbubbles. Dilansir di News.com.au pada Ahad (15/9), paramedis di negara itu bisa segera menghentikan serangan jantung dan menyelamatkan nyawa setiap sembilan menit, menggunakan perawatan microbubble baru.

Perawatan yang didanai Yayasan Jantung itu, juga dapat digunakan mencegah pembekuan darah pada seorang penumpang penerbangan jarak jauh. Proyek tersebut merupakan salah satu dari ratusan terobosan penelitian dari dana sebesar 600 juta dolar AS yang dikucurkan Yayasan Jantung, termasuk alat pacu jantung, pembentukan unit perawatan jantung, dan program rehabilitasi jantung.

Baca Juga

Yayasan Jantung masih berniat menggalang dana sebesar 3,5 juta dolar AS untuk mengembangkan penelitian itu pada 18 September mendatang. Tahun ini, donasi akan bernilai empat kali lipat, misanya donasi 1 dolar AS menjadi 4 dolar AS, donasi 100 dolar AS menjadi 400 dolar AS.

Peneliti medis Australia, Xiaowei Wang dan Profesor Karlheinz Peter di Baker Heart and Diabetes Institute sedang mengembangkan terobosan perawatan microbubble theranostic yang dapat mendiagnosis dan mengobati gumpalan darah. Jika berhasil dalam uji klinis pada manusia, teknologi itu berpotensi mencegah 57.368 serangan jantung dan menyelamatkan sekitar 7.783 jiwa dalam setahun.

Microbubbles berukuran lebih kecil dari rambut manusia. Saat ini, teknologi itu telah diuji pada tikus dan pembekuan darah dalam 10 menit tanpa efek samping.

 
“Obat itu dapat diberikan di ambulans dan, (microbubbles) itu akan menghancurkan gumpalan (darah) sebelum Anda sampai di rumah sakit,” kata Wang.

Perawatan itu memang memberikan obat dalam jumlah kecil. Dengan begitu, pasien tidak memiliki efek samping,  sehingga aman digunakan, bahkan jika pasien tidak mengalami serangan jantung.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement