REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Kemendikbudristek, Nizam, menilai, program studi (prodi) Sains Data yang diadakan oleh Monash University di Indonesia memang sangat dibutuhkan untuk saat ini. Menurut dia, saat ini sulit untuk mencari ilmuwan data di Indonesia.
"Program seperti Sains Data saat ini sangat dibutuhkan oleh kalangan dunia usaha dan industri. Sulit mencari data scientist di Indonesia," ungkap Nizam kepada Republika.co.id lewat pesan singkat, Kamis (30/9).
Dengan ditawarkannya program tersebut oleh Monash University Indonesia, Nizam berharap para alumninya nanti dapat membantu mengisi kekurangan tersebut. Hal yang sama juga ia lihat pada program-program studi lainnya, terutama Prodi Desain Perkotaan dan juga Inovasi Bisnis.
"Saya harapkan akan membantu mengisi kekurangan ahli data sains di Indonesia. Demikian pula dengan Urban Design dan Inovasi Bisnis," kata dia.
Selain itu, Nizam menyampaikan, Monash University Indonesia dapat menjadi tolok ukur bagi perguruan tinggi nasional agar turut dapat menjadi perguruan tinggi kelas dunia. Hadirnya perguruan tinggi asing yang pertama di Indonesia itu juga ia sebut dapat memberi akses kepada mahasiswa untuk belajar di kampus kelas dunia tanpa harus meninggalkan Tanah Air.
"Dengan hadirnya perguruan tinggi kelas dunia di Indonesia akan memberi akses yang lebih mudah bagi para mahasiswa untuk belajar di kampus berkelas dunia tanpa harus meninggalkan Tanah Air. Selain itu kita harapkan bisa menjadi benchmark bagi perguruan tinggi kita agar bisa menjadi kelas dunia juga," tutur Nizam.
Monash University tak lama lagi akan menggelar perkuliahan untuk pertama kalinya. Terdapat empat jurusan yang dapat dipilih oleh para mahasiswa program pascasarjana dan doktoral nantinya, yang secara khusus dirancang untuk mendidik tenaga kerja Indonesia agar dapat berkontribusi lebih dalam membangun bangsa.
"Untuk saat ini, pada 2021, ada empat jurusan yang ditawarkan, yakni Sains Data, Kebijakan Publik, Desain Perkotaan, dan Inovasi Bisnis," ungkap Pro Vice-Chancellor and President (Rektor) Monash University Indonesia, Andrew MacIntyre, saat konferensi pers daring jelang pelaksanaan perkuliahan, Kamis (30/9).
Andrew mengungkapkan, Monash University Indonesia merupakan kampus pascasarjana. Secara total ada empat program yang dihadirkan, yakni program master, doktoral, eksekutif, dan micro-credential. Dia menyatakan, program dan jurusan yang diadakan di Indonesia ini merupakan program yang memang sudah amat dikuasai oleh Monash University selama ini.
"Visi bersama antara Monash University dan pemerintah Indonesia adalah menciptakan berbagai pengetahuan yang dapat berkontribusi secara luas terhadap pembangunan sektor sosial, teknologi dan ekonomi di Indonesia,” kata Andrew.
Sementara itu, lewat keterangan pers, President and Vice-Chancellor Monash University, Margaret Gardner AC, mengatakan, pendirian kampus di Indonesia merupakan bagian dari komitmen Monash untuk menjadi universitas global. Selain itu, hal tersebut juga akan mempererat hubungan jangka panjang mereka dengan Indonesia.
"Kampus Monash di Jakarta akan menghadirkan rintisan hubungan dan kolaborasi baru dalam jaringan global kami yang dinamis, sekaligus mempererat hubungan jangka panjang yang telah terjalin dengan Indonesia dan kawasan Asia Pacific," kata Gardner.
Gardner menyatakan, pendirian Monash University di Indonesia merupakan sebuah perjalanan panjang dan hebat. Dia berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan juga pemerintah Indonesia karena telah memberikan persetujuan dan dukungan kepada Monash University.
"Kami juga berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo dan Pemerintah Indonesia yang telah memberikan persetujuan dan dukungan mereka kepada Monash untuk menjadi kampus internasional pertama di Indonesia," kata dia.