Selasa 12 Oct 2021 21:28 WIB

Anda Masih tak Bisa Kenali Aroma Setelah Kena Covid-19?

Kehilangan kemampuan indra penciuman merupakan salah satu gejala Covid-19.

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Reiny Dwinanda
Tes Covid-19. Kehilangan kemampuan mengenali aroma dan rasa adalah salah satu gejala yang paling umum dari Covid-19.
Foto:

Makan tidak lagi senikmat dahulu. Bau seperti aroma bunga, parfum, hujan, atau rumput yang baru dipotong juga akan hilang. Aroma juga masuk ke bagian otak yang terlibat dalam indera dan memori emosional, jadi ini adalah bagian rumit dari psikologi.

Dalam survei baru-baru ini terhadap orang dewasa dengan gangguan penciuman dan rasa terkait Covid-19, sebanyak 87 persen mengeluh tentang berkurangnya kenikmatan makanan. Lalu, ada 43 persen yang melaporkan depresi.

photo
Parosmia dan phantosmia usik penyintas Covid-19 - (Republika)

Chandra mencatat beberapa pasien berat badannya naik karena mereka makan lebih banyak garam dan gula untuk mengimbangi perubahan indranya. Kuncup pengecap di lidah masih memungkinkan orang untuk mengenali apakah sesuatu terasa manis, asam, pahit atau asin, tetapi penciuman diperlukan untuk persepsi rasa.

Virus corona penyebab Covid-19 tidak memiliki efek langsung pada sel saraf penciuman. Sebaliknya, tampaknya virus itu menginfeksi sel-sel pendukung di sekitar mereka. Orang yang berusia lebih muda dari 40 tahun lebih mungkin untuk memulihkan indra penciuman dan perasa daripada orang dewasa tua.

Untuk meningkatkan kemungkinan memulihkan indra penciuman, baik Chandra dan Reiter merekomendasikan pelatihan penciuman menggunakan minyak esensial, yang melibatkan aroma penciuman seperti mawar, lemon, kayu putih, dan cengkih selama beberapa detik setiap dua kali sehari selama setidaknya tiga bulan. Ini dapat membantu memulihkan beberapa kemampuan untuk mengidentifikasi dan membedakan antara bau.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement