Kamis 14 Oct 2021 22:18 WIB

Pandemi, Masyarakat Jangan Abaikan Kesehatan Mental

Jika merasa sendiri atau mengalami tekanan tertentu, jangan disimpan sendiri.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Jaga kesehatan mental selama pandemi (ilustrasi).
Foto: Republika.co.id
Jaga kesehatan mental selama pandemi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Hubungan Nasional Umum Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Anrilia Ema M Ningdyah, mengimbau masyarakat agar lebih memperhatikan kesehatan jiwa di masa pandemi Covid-19. Menurut dia, adanya Hari Kesehatan Jiwa sebenarnya menggalang kesadaran masyarakat bahwa sebenarnya kesehatan jiwa itu merupakan suatu hal yang seharusnya penting untuk diperhatikan selain kesehatan fisik. 

"Terlebih dalam situasi yang lebih menantang ini kita harus kasih ekstra perhatian ke kesehatan jiwa kita," kata Anrilia Ema M Ningdyah di Jakarta, Kamis (14/10).

Hal itu penting diperhatikan karena fisik dan jiwa itu merupakan satu kesatuan. "Jadi yang namanya sehat itu dua, sehat fisik dan sehat jiwa," ujar Anrilia.

Pihaknya meminta agar masyarakat jangan mengabaikan bila menyadari ada keluhan-keluhan mental atau mengalami tekanan tertentu. "Jangan diabaikan kalau ada keluhan-keluhan kesehatan mental, misalnya merasa ketersendirian, mengalami tekanan tertentu, terkait psikologis yang mengganggu, jangan disimpan sendiri, bicarakan dengan orang-orang terdekat, cari dukungan," katanya.

Selain itu, masyarakat juga bisa meminta bantuan profesional. Anrilia menyebut pemerintah saat ini memiliki layanan psikologis Sehat Jiwa (Sejiwa) yang bisa diakses masyarakat Indonesia secara gratis bila memiliki keluhan-keluhan psikologis tertentu. 

Layanan tersebut merupakan respon pemerintah untuk menjamin pemenuhan hak kesehatan mental masyarakat di masa pandemi Covid-19. Pasalnya tidak hanya berpengaruh terhadap kesehatan fisik, tetapi pandemi Covid-19 juga membawa implikasi yang besar terhadap kondisi psikologis masyarakat. Melalui //call center// 119 extension 8, masyarakat bisa mendapatkan edukasi, konsultasi, dan pendampingan psikologi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement