REPUBLIKA.CO.ID, KRETA -- Sejumlah arkeolog sedang mendalami sebuah jejak kaki yang ditemukan di suatu pulau di Yunani yang bernama Kreta. Kemungkinan besar, jejak kaki itu merupakan sebuah jejak kaki seorang manusia.
Dikutip dari Haaretz pada Senin (18/10), jejak kaki ini pertama kali ditemukan pada 2017. Jejak kaki itu awalnya sempat diperkirakan terbentuk pada 5,7 juta tahun lalu.
Tapi, sebuah pendalaman terbaru mengungkap bahwa jejak kaki itu terbentuk pada 6 juta tahun lalu. Hal ini pun membuat jejak kaki di pantai itu semakin menarik dan berpotensi mengubah timeline sejarah manusia.
Jejak itu dinilai sangat mirip dengan jejak kaki manusia karena dibentuk oleh makhluk bipedal atau makhluk berkaki dua. Apalagi, jejak itu terlihat sebagai jejak dari pergerakan plantigrade atau jejak dari makhluk yang berjalan dengan kedua jari kaki dan metatarsal rata di tanah.
Selain itu, jejak tersebut juga terbentuk oleh makhluk dengan lima jari kaki. Beragam indikator ini pun membuat jejak ini sangat mirip dengan jejak kaki manusia.
Atau jika pun bukan manusia, maka jejak itu kemungkinan besar merupakan jejak dari hominin yang merupakan makhluk yang lebih dekat hubungannya dengan manusia daripada simpanse. Temuan ini pun berpotensi mengubah gambaran evolusi manusia dari yang tadinya berawal di Afrika jadi berpindah ke Mediterania atau Eropa.
Sebuah makalah terbaru juga menyebut bahwa kemungkinan jejak itu dicetak oleh graecopithecus freyberg. Graecopithecus freyberg merupakan spesies yang ditemukan pada tahun 1944 dan populer dijuluki "El Graeco".
El Graeco diidentifikasi berdasarkan rahang dan gigi yang ditemukan di Yunani. Morfologi gigi membuat beberapa peneliti mendalilkannya sebagai "kemungkinan hominin" atau bahkan mungkin nenek moyang pasca-simpanse pertama dari garis Homo.
Beberapa arkeolog juga berpikir El Graeco berevolusi di Eropa dan Yunani kemudian mengembara ke Afrika di mana ia berevolusi menjadi sejumlah makhluk dan akhirnya berevolusi menjadi manusia.