REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebiasaan dan seberapa sering buang air besar (BAB) bisa menjadi gambaran kondisi kesehatan pencernaan seseorang. Sayangnya, persoalan BAB kerap disepelekan oleh sebagian orang, padahal itu penting.
Direktur Medis Senior Gastroenterologi di SOMC Gastroenterology Associates, Jesse P Houghton, mengatakan bahwa setiap orang memiliki frekuensi BAB yang berbeda-beda. Namun yang masih dianggap normal adalah BAB sampai tiga kali sehari dan yang terjarang sebanyak 3 kali dalam seminggu.
Itulah yang ditemukan oleh penelitian tahun 2010 terhadap orang dewasa berusia antara 18 dan 70 tahun. Sebanyak 98 persen peserta BAB sebanyak tiga kali sehari hingga tiga kali seminggu.
“Penting untuk dicatat bahwa beberapa orang akan buang air besar lebih dari tiga kali sehari atau kurang dari tiga kali seminggu, dan itu masih bisa dianggap normal bagi mereka. Tapi saat itulah Anda mulai mengalami perubahan frekuensi buang air besar yang mungkin mengindikasikan ada sesuatu yang terjadi,” kata Houghton.