Senin 25 Oct 2021 18:48 WIB

Teleskop Hubble Lihat 2 Galaksi Aneh Saling Berinteraksi

Ada tarian gravitasi yang mengakibatkan salah satu galaksi akan terlempar.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dwi Murdaningsih
Sepasang objek yang dikenal sebagai Arp 86 dan mencakup dua galaksi yang berjarak sekitar 220 juta cahaya tahun cahaya dari bumi di konstelasi pegasus.
Foto: hubble/esa/dark energy survei
Sepasang objek yang dikenal sebagai Arp 86 dan mencakup dua galaksi yang berjarak sekitar 220 juta cahaya tahun cahaya dari bumi di konstelasi pegasus.

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Teleskop ruang angkasa Hubble memantau sepasang galaksi yang berinteraksi. Sepasang objek ini dikenal sebagai Arp 86. Objek ini mencakup dua galaksi yang berjarak sekitar 220 juta cahaya tahun cahaya dari bumi di konstelasi pegasus. Galaksi itu dikenal sebagai NGC 7753. Galaksi yang jauh lebih kecil yakni NGC 7752.

"Galaksi pendamping kecil tampak melekat pada NGC 7753 dan keanehan inilah yang telah mendapatkan sebutan 'Arp 86'. Ini menandakan bahwa pasangan galaksi muncul di Atlas Galaksi Aneh yang disusun oleh astronom Halton Arp pada 1966," kata Badan Antariksa Eropa (ESA) menulis dalam sebuah pernyataan mengenai temuan tersebut seperti dikutip dari laman Space, Senin (25/10).

 

ESA menambahkan, tarian gravitasi antara dua galaksi pada akhirnya akan mengakibatkan NGC 7752 terlempar ke ruang antargalaksi atau ditelan oleh tetangganya yang lebih besar.

 

Pengamatan teleskop luar angkasa Hubble ditujukan untuk menjelaskan bagaimana gas dingin di daerah tersebut berkontribusi pada pembentukan bintang muda yang diamati dalam gambar. Observatorium memeriksa gugus bintang, awan gas, dan awan debu di beberapa lingkungan itu, termasuk di galaksi lain di luar Arp 86.

 

Pekerjaan teleskop luar angkasa Hubble tersebut dikombinasikan dengan pengukuran dari Atacama Large Milimeter/submiliter Array (ALMA), yaitu satu set teleskop di Amdes Chili yang dioptimalkan untuk mengintip melalui debu galaksi dalam sistem yang lebih muda. Penelitian ini juga akan membantu pekerjaan di masa depan oleh James Webb Space Telescope yang akan diluncurkan akhir 2021 untuk menjelajahi asal-usul alam semesta. 

 

"Salah satu proyek penelitian Webb adalah melihat galaksi berdebu (seperti Arp 86) untuk mempelajari lebih lanjut tentang evolusi bintang," ujar ESA. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement