Pertanyakan Studi Kelayakan
Merujuk keterangan dari sejumlah pihak terkait, Gobel mempertanyakan keandalan studi kelayakan pihak China. “Pertama, pada pembengkakan pertama katanya karena faktor asuransi. Kedua, pada pembengkakan kedua katanya karena faktor geologi dan geografi. Ketiga, banjir yang menggenangi jalan tol Jakarta-Cikampek terjadi akibat tersumbatnya saluran air karena pembangunan kereta cepat. Semua itu mestinya sudah bisa dihitung di dalam studi kelayakan. Nyatanya kan tidak. Karena itu saya mempertanyakan kualitas studi kelayakan tersebut. Ini persoalan serius,” katanya.
Berdasarkan semua itu, Gobel meminta agar pihak KCIC berlaku transparan dan jujur. “Buka saja sebetulnya bagaimana dengan perhitungan konsultan sehingga kita tahu bagaimana masa depan pembiayaan pembangunan kereta cepat ini. Jangan sampai nanti minta tambahan duit lagi. Seolah bangsa ini diakali pelan-pelan,” katanya.
Selain itu, Gobel juga khawatir dengan biaya operasional KCIC nanti serta pada kualitas keretanya yang berdampak pada pembiayaan juga. Gobel mengatakan, pembangunan kereta cepat ini merupakan perwujudan visi Presiden Jokowi yang harus didukung semua pihak.
Namun ia mengingatkan jangan sampai visi Presiden tersebut tidak bisa diwujudkan para pembantu dengan benar dan bertanggung jawab. “Saya senang sekarang Pak Luhut Panjaitan mengambil alih kereta cepat ini. Saya percaya beliau orang yang tegas dan terang,” katanya.