Kamis 06 Jan 2022 12:15 WIB

Kupas Plus Minus Teknologi Nirsentuh di Gerbang Tol

Menempelkan kartu pada gerbang tol sebenarnya memiliki manfaat dari aspek safety

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan yang menuju gerbang keluar tol Cileunyi. ilustrasi. Teknologi nrsentuh dinilai bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat dan bisa menekan antrian di gerbang tol.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan yang menuju gerbang keluar tol Cileunyi. ilustrasi. Teknologi nrsentuh dinilai bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat dan bisa menekan antrian di gerbang tol.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jalan bebas hambatan atau jalan tol di Indonesia saat ini belum sepenuhnya bebas hambatan. Sebab, pengendara masih harus berhenti untuk melakukan pembayaran di gerbang tol.

Kondisi ini pun mendorong hadirnya inovasi yang disebut dengan touch-less transaction atau transaksi nirsentuh. Lewat teknologi radio frequency identification (RFID), maka pengendara bisa tetap melakukan pembayaran tanpa harus menghentikan kendaraanya di gerbang tol.

Baca Juga

Pengamat Otomotif, Bebin Juana mengatakan, inovasi ini merupakan inovasi yang positif karena bisa memberikan kemudahan bagi masyarakat dan bisa menekan antrian di gerbang tol. "Tapi inovasi ini perlu dibekali dengan regulasi yang tepat sehingga penerapan transaksi nirsentuh ini bisa berjalan dengan optimal," kata Bebin kepada Republika.co.id, Selasa (4/1).

Selain itu, ia juga berharap agar sistem transaksi single lane free flow (SLFF) atau yang juga disebut dengan FLO ini ditunjang oleh infrastruktur yang andal dalam berbagai kondisi. Sehingga, sistem harus dipastikan bisa benar-benar melakukan transaksi dengan baik.

Di satu sisi, diperlukan juga skema untuk mengantisipasi jika ternyata sensor tak mampu melakukan tranksaksi dengan baik atau terdapat pengendara dengan saldo voucher elektronik (VE) yang tidak sesuai dengan tarif pada gerbang tol.

Mengingat, hingga saat ini, sistem pembayaran jalan tol yang menggunakan uang elektronik dengan menempelkan kartu juga masih mengalami sejumlah persoalan teknis. Terkadang, juga masih ada pengendara yang masuk jalan tol dengan saldo yang tidak mencukupi sehingga menghambat arus lalu lintas di pintu tol.

"Di luar negeri, sistem transaksi nirsentuh telah lama diterapkan. Semoga, penerapan di Indonesia bisa banyak belajar dari luar negeri dan telah menggunakan perangkat dengan versi paling canggih sehingga kemungkinan error bisa ditekan," ujarnya.

Sistem transaksi nirsentuh ini hadir dalam dua pilihan perangkat penunjang yakni on board unit (OBU) dan stiker. OBU sendiri merupakan perangkat penunjang yang terpasang di dalam kabin mobil sedangkan stiker merupakan perangkat penunjang yang dipasang di headlight mobil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement