REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun namanya menarik, "flurona" bukanlah penyakit baru baru. Ini adalah istilah yang dipakai untuk menyebut ketika seseorang didiagnosis flu dan positif Covid-19 pada saat yang bersamaan.
"Keduanya umum, jadi tidak terduga bahwa beberapa orang akan terinfeksi pada saat yang sama," kata Dr Dan Barouch, Direktur Pusat Penelitian Virologi dan Vaksin di Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston, dilansir ABC News, Kamis (6/1/2022).
Virus flu dan Covid-19 berasal dari dua keluarga virus yang sangat berbeda. Para ilmuwan tidak khawatir tentang kemungkinan dua virus yang bercampur untuk menciptakan virus baru.
Ada berbagai jenis virus yang mampu menginfeksi manusia. Virus penyebab flu dan Covid-19 adalah dua contoh. Ada banyak contoh lainnya, seperti HIV, virus cacar air, virus rabies, hingga selesma.
Sangat memungkinkan membuat satu orang terinfeksi dengan dua atau lebih virus yang berbeda sekaligus. Terlebih, dengan musim flu yang bertepatan dengan lonjakan kasus Covid-19 baru, ada kemungkinan lebih besar bahwa segelintir orang akan dites positif untuk kedua virus secara bersamaan.
Dokter menyebut kasus "flurona" sebagai koinfeksi. Meskipun tidak umum, beberapa kasus flu dan Covid-19 pada orang dan waktu yang sama juga terjadi pada musim flu tahun lalu.
"Ini bukan masalah besar bagi kami karena rendahnya tingkat influenza yang ada di masyarakat," kata dr Jonathan Grein, direktur Epidemiologi Rumah Sakit di Cedars-Sinai Medical Center, Los Angeles, kepada situs web rumah sakit.