Sabtu 05 Feb 2022 16:52 WIB

Meta Buat Fitur Batas Avatar untuk Hentikan Pelecehan di Metaverse

Meta menciptakan penghalang virtual di sekitar avatar yang mencegah orang mendekat.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengalaman menggunakan metaverse.
Foto: www.freepik.com.
Pengalaman menggunakan metaverse.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Meta menambahkan sistem “Batas pribadi” dalam pengalaman realitas virtual (VR) Horizon. Hal ini bertujuan untuk menghentikan pelecehan. Fitur tersebut diaktifkan secara default di platform pembuatan Horizon Worlds dan layanan acara langsung Horizon Venues.

Meta menciptakan penghalang virtual tak terlihat di sekitar avatar yang mencegah orang lain mendekat. Sistem batas ini dibangun di atas fitur yang sudah ada dan bisa membuat tangan pengguna menghilang jika mereka terlalu dekat dengan avatar lain.

Baca Juga

Seperti yang dijelaskan oleh Meta, ini memberi setiap orang radius dua kaki ruang pribadi virtual. Juru Bicara Meta Kristina Milian mengonfirmasi pengguna tidak dapat memilih untuk menonaktifkan batasan pribadi mereka karena sistem ini dimaksudkan untuk menetapkan norma standar tentang cara berinteraksi di VR. Namun, perubahan di masa mendatang dapat membuat orang menyesuaikan ukuran radius.

Jika seseorang mencoba berjalan atau berteleportasi di dalam ruang pribadi Anda, gerakan maju mereka akan berhenti. Namun, Anda masih dapat melewati avatar lain sehingga pengguna tidak dapat melakukan hal-hal seperti menjebak orang di ruang virtual.

Dilansir The Verge, Sabtu, (5/2), perubahan Meta diluncurkan dua bulan setelah Horizon Worlds dibuka untuk umum setelah periode pengujian beta. Selama periode itu, setidaknya satu pengguna beta mengeluh bahwa avatarnya telah diraba-raba oleh orang asing.

Pengguna tersebut akhirnya menggunakan fitur blokir untuk menghentikan pelaku pelecehan. Setelah kejadian itu, Meta mengatakan belum memanfaatkan sepenuhnya opsi yang tersedia dan menyatakan keinginan untuk membuat fitur seperti tombol blokir yang mudah ditemukan.

Gelembung ruang pribadi adalah opsi standar pada ruang sosial VR seperti VRChat dan Rec Room meskipun pengguna memiliki kemampuan untuk mengubah ukurannya atau menonaktifkannya di layanan tersebut. Beberapa game seperti QuiVR yang merupakan rumah bagi salah satu kasus pelecehan seksual VR pertama yang dilaporkan, juga telah menerapkan gerakan khusus yang memungkinkan Anda mendorong avatar lain menjauh dari Anda.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement