Selasa 08 Feb 2022 17:00 WIB

Sering Panaskan Makanan dengan Wadah Plastik di Microwave, Risiko Kanker Meningkat

Breastcancer.org mengingatkan bahaya memanaskan makanan dengan wadah plastik.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Memanaskan makanan dalam wadah plastik di microwave dapat meningkatkan risiko kanker, menurut Breastcancer.org. (ilustrasi).
Foto: www.freepik.com
Memanaskan makanan dalam wadah plastik di microwave dapat meningkatkan risiko kanker, menurut Breastcancer.org. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satu dari dua orang di Inggris diprediksi akan mengembangkan kanker dalam hidup mereka. Namun, kabar baiknya adalah 38 persen kasus kanker dapat dicegah. Meninggalkan praktik tertentu saat memanaskan makanan juga dapat menurunkan risiko tersebut.

Warga Inggris mendapatkan sekitar 40 persen asupan energi harian mereka dari makanan olahan alih-alih bahan makanan segar. Hal lain yang telah berubah dalam gaya hidup mereka adalah cara orang menyimpan dan membeli makanan.

Baca Juga

Memanaskan kembali makanan yang dibungkus plastik atau bahan sintetis dapat meningkatkan risiko kanker, menurut Breastcancer.org. Badan amal tersebut menjelaskan bahwa saat proses pelepasan bahan kimia terjadi ketika orang memanaskan makanan dalam wadah plastik di microwave.

Perhatian utama adalah bahwa bahan kimia ini bisa masuk ke makanan dan minuman. Salah satu bahan kimia berbahaya yang khususnya menyebabkan kekhawatiran ialah bisphenol A (BPA).

Breastcancer.org menyatakan, penelitian juga sangat menyarankan bahwa pada tingkat paparan tertentu, beberapa bahan kimia dalam wadah plastik, seperti bisphenol A (BPA), dapat menyebabkan kanker pada manusia. BPA dapat ditemukan di berbagai produk plastik, mulai dari wadah penyimpanan makanan hingga sisi mengkilap dari struk kertas.

Badan amal tersebut menjelaskan, BPA adalah estrogen lingkungan. Ativitas mirip estrogennya membuatnya menjadi pengganggu hormon.

"Pengganggu hormon dapat memengaruhi bagaimana estrogen dan hormon lain bertindak dalam tubuh, dengan menghalangi atau meniru, yang membuang keseimbangan hormon tubuh," kata Breastcancer.org, seperti dilansir Express.co.uk, Selasa (8/2/2022).

Mengingat estrogen dapat membuat kanker payudara reseptor hormon positif berkembang dan tumbuh, banyak perempuan memilih untuk membatasi paparan bahan kimia yang dapat bertindak seperti estrogen ini. Saat memanaskan ulang jenis plastik ini, plastik dapat larut ke dalam makanan seiring waktu.

Memanasakan makanan dengan microwave menggunakan wadah yang terbuat dari BPA dapat meningkatkan risiko kanker. Kabar baiknya, beberapa produsen telah mengganti plastik mereka dengan bebas BPA, seperti PP.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement