REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pejabat Ukraina merilis informasi baru tentang dugaan operasi spionase siber Belarus yang disebut menyasar akun-akun surel pribadi milik pasukan Kiev. Di sebuah unggahan Facebook, Tim Tanggap Darurat Komputer Ukraina mengatakan para peretas tidak hanya menyasar orang-orang Ukraina tapi juga warga Polandia, Rusia, dan Belarus, termasuk sejumlah organisasi media Belarus.
Konektivitas internet di Ukraina, khususnya di wilayah yang menjadi tempat pertempuran sengit dengan pasukan Rusia, mengalami gangguan, Sabtu (16/2/2022). Pasukan Rusia merebut kota Melitopol di tenggara Ukraina pada Sabtu.
Menurut organisasi pemantau internet NetBlocks, konektivitas ke GigaTrans, penyedia internet utama Ukraina sempat anjlok menjadi kurang 20 persen dari level normal. "Saat ini kami mengamati konektivitas nasional mencapai 87 persen dari level biasanya, angka yang mencerminkan adanya gangguan layanan, juga (akibat) kepergian penduduk serta penutupan rumah dan bisnis sejak pagi pada 24 (Februari)," kata Alp Toker, direktur NetBlocks.
Meski tidak ada pemadaman listrik skala nasional, hanya sedikit yang diketahui dari daerah-daerah paling terdampak. Bagi sebagian lokasi lainnya ada kekhawatiran konektivitas dapat memburuk sewaktu-waktu, memutus (komunikasi) dengan keluarga dan sahabat.
Monash IP Observatory di Australia mengatakan sejauh ini hanya distrik Obolonskyi di Kiev dan bagian tengah Kharkiv, di timur Ukraina, yang menunjukkan tanda kegagalan internet.