REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bisa mengetahui sejauh mana jangkauan audiensi kampanye iklan dengan akurat merupakan aspek kunci bagi marketer untuk mengetahui hasil investasi yang telah dilakukan.
Tapi seiring pesatnya evolusi ekosistem digital dan industri, tantangan untuk mendeteksi jangkauan audiensi makin meningkat karena evolusi tersebut juga diikuti dengan peraturan privasi konsumen yang kompleks.
"Karena itulah, kami dengan bangga menjadi yang terdepan dalam menyediakan layanan digital measurement yang revolusioner. Solusi ini berfokus pada sistem identitas terpusat yang terkoneksi lebih dari dua miliar perangkat di seluruh dunia. Jumlah tersebut akan terus bertambah seiring waktu," kata Sarah Miller selaku SVP Product Management, International Media Nielsen dalam rilisnya, Selasa (1/3/2022).
Proses konektivitas masif tersebut menghasilkan big data yang menjadi inti dasar penetapan informasi demografis konsumen yang telah teridentifikasi dengan iklan daring milik klien.
Dengan tidak terhitungnya jumlah perangkat yang terhubung, upaya untuk mengukur jangkauan dan frekuensi audiensi yang tidak terduplikasi antar perangkat dan platform menjadi sangat penting.
"Terlebih lagi, pada saat ini, banyak individu yang menggunakan multi-perangkat dalam aktivitasnya," kata dia.
Marketer akan nyaman dalam mengoptimalkan output dan jangkauan target pemasaran sesuai kebutuhan dan target iklannya dengan memanfaatkan aset panel Nielsen yang diperkaya dengan inovasi kecerdasan data terkini sehingga terhindar dari potensi duplikasi data.
Evolusi digital measurement data persembahan Nielsen yang ditunggu-tunggu telah hadir. Aset big data pihak pertama dan ketiga dikalibrasi melalui sistem berakurasi tinggi dengan sokongan teknologi data tercanggih yang dimiliki Nielsen
"Lebih dari itu, inisiatif ini merupakan katalis di balik Nielsen One-measurement lintas platform yang sebenarnya di semua layar," ujar dia menambahkan.