Senin 07 Mar 2022 09:06 WIB

Atasan Kamu Cerewet? Ini 7 Cara Hadapi Atasan yang Cerewet

Ketika memasuki dunia kerja harus siap mental, apalagi atasan kamu cerewet. Agar bekerja tetap menyenangkan, hadapi sikap atasan yang cerewet pakai cara ini.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Atasan Cerewet
Atasan Cerewet

Menyiapkan fisik saja tidak cukup sewaktu memasuki dunia kerja. Ada mental dan waktu yang penting disiapkan untuk menghadapi apapun yang terjadi di kantor. Salah satunya adalah atasan yang cerewet. Sikapnya yang cerewet tentu menyebalkan. Terlebih lagi saat apa yang kamu kerjakan selalu dikritik, padahal kerjaan masih on process.

Agar bekerja tetap menyenangkan, coba hadapi sikap atasan yang cerewet pakai beberapa cara ini. 

 

1. Dengarkan apa yang atasan katakan

Atasan yang Cerewet

Dengarkan apa yang dikatakan atasan

Kesal itu adalah perasaan yang wajar saat seseorang tak henti-hentinya berbicara saat kamu sedang bekerja. Jika orang tersebut adalah atasan, lebih baik lupakan kekesalan tersebut dan tetap fokus pada pekerjaan. Jika disikapi dengan cerewet juga, kamu justru dianggap tidak sopan kepadanya. Ujung-ujungnya muncul masalah.

Meskipun menyebalkan, sikap atasan yang cerewet tetap harus diterima. Tak mungkin hanya karena sikap ini, kamu mengajukan resign

2. Katakan “baik”

Namanya atasan, apapun yang ia katakan menurutnya benar. Sebagai karyawan, kamu hanya mendengarkan, mematuhi, dan melaksanakan. Tidak lebih daripada itu.

Jika suatu saat ia datang ke meja dan mengomentari pekerjaan, lebih baik katakan “baik, akan saya perbaiki”. Tidak perlu menambahkan kalimat apapun, takutnya malah jadi masalah. 

Khususnya lagi untuk atasan yang keras kepala, ia tak akan mau mendengarkan komentar atau masukan dari bawahan. Jika ia meminta kamu untuk memperbaikinya lagi, lakukan sampai ia puas dengan hasilnya. 

Baca Juga: Kamu Bos? Begini 7 Tips Meningkatkan Kinerja Karyawan Tanpa Pelatihan

3. Tunjukkan jika kesibukan

Jika kamu termasuk orang yang kesulitan mengendalikan perasaan, sebaiknya bersikaplah seolah-olah sedang sibuk agar atasan tak datang mengganggu. Misalnya, sewaktu atasan masuk ke ruangan kerja divisimu, sibukkan diri dengan komputer dan berkas-berkas yang ada di atas meja. 

Atasan manapun pasti tak tega mengganggu. Ia akan membiarkan kamu waktu untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, meskipun nantinya akan mengomel. 

Sikap menyibukkan diri ini masih jauh lebih etis daripada melawan atasan. Setidaknya, kamu tak perlu terlibat adu mulut yang dapat memperkeruh suasana di kantor.

4. Laporkan progress kerja

Atasan manapun berhak tahu bagaimana progress kerja setiap bawahannya. Selain untuk dijadikan laporan kepada pimpinan, ia tahu letak kesulitan karyawan dan akan mencari cara yang tepat untuk membantu. Jika bawahannya malas melapor, hal yang wajar kalau ia bersikap cerewet. 

Sebelum atasan mengomel, lebih baik berikan apa yang ia inginkan. Tak perlu khawatir salah atau benar karena sewaktu melapor, atasan biasanya akan bertanya tentang kesulitan yang dihadapi.

Meski demikian, tetap maksimalkan isi laporannya. Jangan malah membuat laporan asal-asalan karena hal ini malah “mengundang” emosinya.

5. Komunikasikan lewat email

email

Komunikasi lewat email

Jika kurang cakap dalam berbicara, urungkanlah niatmu untuk berbicara langsung kepada atasan. Jadikan email sebagai alternatif untuk membicarakan tentang progress maupun hasil akhir dari tugas yang ia berikan. 

Tak hanya itu, komunikasi lewat email menjauhkan kamu dari pembicaraan yang bertele-tele. Sebab, apa yang disampaikan di email biasanya berupa inti pembicaraan saja. 

Lain halnya apabila topik yang dibicarakan penting, maka hal ini harus dikomunikasikan secara empat mata agar hasilnya clear. Jika ia cerewet, abaikan saja sikapnya yang penting mendengarkan apa yang disampaikan.

6. Pertebal porsi sabar

Kamu harus sering mengelus dada jika bertemu atasan yang cerewet. Ya, seperti itulah kenyataannya, jadi sabarlah saat atasan mulai beraksi.

Jika kurang suka dengan kalimat yang disampaikan, sebaiknya jangan dimasukkan ke hati. Bagaimanapun juga, atasan adalah manusia yang bisa membuat berbagai kesalahan.

Lebih baik dengarkan saja apabila atasan menyuruh kamu untuk mengulangi perkataannya Dengan demikian, perjalanan karir di perusahaan tetap aman meskipun sikap atasan kurang bersahabat kepada karyawan.

Baca Juga: Inspirasi Sudono Salim: Dari Gelandangan Tiongkok hingga Jadi Bos Indofood

7. Tetap menghormati atasan

Atasan yang perfeksionis biasanya lebih suka mengomel karena ia menginginkan hasil terbaik. Sebagai bawahan, kamu bisa saja memberikan hal tersebut, tapi tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Jika atasan mengomentari kinerja, mintalah ia untuk memberikan solusi tentang cara bekerja yang baik dan benar. Sampaikan dengan kalimat yang sopan agar ia tidak sakit hati.

Meskipun kamu merasa kesal karena sikapnya, ia tetap seorang atasan di kantor. Sudah sewajarnya jika bawahan menghormati atasan dalam hal apapun, suka atau tidak suka. 

Jaga Performa Kinerja Agar Penilaian Tidak Menurun

Kamu mungkin terusik karena sikap atasan yang cerewet, tapi percayalah, ia bersikap demikian karena ingin melihat bawahannya maju. Jangan menjadikan sikapnya tersebut sebagai alasan untuk bermalas-malasan sewaktu bekerja. Tetap jaga performa kerja agar hasilnya kerja baik, kapan saja dan dimana saja, sehingga penilaian akhir tahun tidak menurun.

Baca Juga: 7 Tips Meredam Emosi di Depan Bos

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Cermati.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Cermati.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement