Jumat 11 Mar 2022 10:14 WIB

Antropolog Temukan Kota Kuno di Timur Tengah, Lebih Tua dari Piramida Mesir 

Kota ini ditemukan dari citra satelit mata-mata.

Rep: mgrol136/ Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang antropolog Dr Jesse Casana yaknin bahwa dia mungkin telah menemukan sebuah kota kuno yang lebih tua dari piramida Mesir. Tell Brak adalah nama wilayah tersebut.

Temuan itu terungkap setelah menganalisis foto-foto yang diperoleh oleh satelit mata-mata kuno. Dr. Casana telah meneliti foto-foto lama Timur Tengah ini selama beberapa tahun. Dia percaya bahwa foto-foto ini akan memberikan rincian penting tentang kota kuno tersebut.

Baca Juga

"Kami mampu mendokumentasikan sekitar 10.000 situs arkeologi yang sebelumnya tidak diketahui, yang melalui sejarah 150 tahun para arkeolog bekerja di Timur Tengah, tidak ada yang pernah mendokumentasikannya," ujarnya, dilansir dari IBTimes.

Kota ini tumbuh menjadi salah satu kota terbesar di Mesopotamia Hulu selama milenium keempat SM, menurut The Mirror. Kota ini termasuk bagian dari Irak barat laut, Suriah timur laut, dan Turki tenggara.

Bahkan tembikar dari sekitar 6500 SM ditemukan di situs tersebut. Temuan itu menunjukkan bahwa kota tersebut telah berkembang menjadi pusat kota sebelum kota-kota seperti Uruk di Mesopotamia selatan menjadi terkenal.

Ini merupakan daerah yang disebut dengan Bulan Sabit Subur di wilayah di Timur Tengah. Dr. Casana menemukan situs ini pada tahun 2007, setelah pemerintah AS memberikan akses ke foto-foto yang dikumpulkan oleh satelit CORONA Spy antara tahun 1960 dan 1972.

Kota itu setidaknya 4.000 tahun lebih tua dari Piramida Mesir, menurut para peneliti. Menurut film dokumenter The Life of Earth: The Age of Humans, mengungkapkan bahwa itu juga rumah bagi petani pertama di dunia.

"Pemukiman seperti ini baru mulai muncul setelah peristiwa dramatis mengubah lingkungan," kata narator film dokumenter tersebut.

Program CORONA adalah serangkaian satelit mata-mata Amerika yang digunakan untuk mengawasi Uni Soviet, China, dan negara-negara lain.

Di bawah Perintah Eksekutif yang ditandatangani oleh Presiden Bill Clinton pada tahun 1995, beberapa gambar telah dideklasifikasi. Para ilmuwan, arkeolog, dan antropolog telah menggunakan foto-foto ini sebagai sumber informasi sejak saat itu.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement