REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO—Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir telah menyingkirkan kios-kios di sekitar halaman belakang Istana Baron dalam rangka mengimplementasikan visi mereka untuk mengembangkan kawasan dan situs pariwisata dan arkeologi.
Asisten Menteri Pengembangan Situs Purbakala dan Museum, Iman Zeidan mengatakan, proyek tersebut mencangkup rencana pemerintah untuk mengembangkan museum, situs arkeologi, dan istana bersejarah dan meningkatkan kualitas layanan pariwisata.
“Proyek tersebut mencakup penggunaan ruang bawah tanah istana sebagai pusat budaya kreatif (Cultural Hub) untuk mengadakan lokakarya dan pameran seni serta menjadi tuan rumah salon budaya untuk meningkatkan kesadaran arkeologis warga,” ujarnya yang dikutip di Egypt Today, Jumat (5/2).
Adapun kegiatan pertama pusat ini adalah pameran foto yang diadakan pada bulan Januari untuk menyoroti mahakarya koleksi Museum Seni Islam, yang memiliki kaitan artistik, sejarah, dan budaya dengan Istana Baron, periode pendiriannya, dan gaya artistik yang menghiasinya.
Kementerian Pariwisata & Purbakala saat ini bekerja untuk memberikan layanan istimewa kepada pengunjung dengan mencerminkan suasana sejarah awal abad kedua puluh di taman belakang istana dan di sekitar ruang terbuka di sekitarnya, yang meliputi kafetaria, restoran kelas atas. dan rumah hadiah bergaya sederhana yang dirancang sebagai sistem struktur ringan dengan sistem pembongkaran dan pemasangan.
Zeidan menegaskan bahwa semua elemen tambahan tidak akan mengubah komposisi dan keindahan istana, dan semua layanan diatur di halaman belakang. Proyek ini terjadi setelah persetujuan Komite Permanen untuk Purbakala Islam, menggunakan bahan-bahan alami yang sesuai dengan nilai arkeologi, sejarah dan seni istana dan panorama.