Jumat 05 Feb 2021 20:02 WIB

Kios Sekitar Situs Sejarah Disingkirkan

Sejumlah kios sekitar situs disingkirkan.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Muhammad Hafil
Kios Sekitar Situs Sejarah Disingkirkan. Foto ilustrasi:     Pemandangan umum Piramida Agung Giza, di Giza, Mesir, 18 Desember 2020. Duta Besar Niat Baik Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) untuk Negara-negara Arab, Michael Haddad, memulai perjalanan sejauh lima kilometer dengan sekelompok atlet Mesir untuk dihubungi untuk langkah-langkah penyertaan penyandang disabilitas melalui penggunaan teknologi bantu.
Foto: EPA-EFE/MOHAMED HOSSAM
Kios Sekitar Situs Sejarah Disingkirkan. Foto ilustrasi: Pemandangan umum Piramida Agung Giza, di Giza, Mesir, 18 Desember 2020. Duta Besar Niat Baik Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP) untuk Negara-negara Arab, Michael Haddad, memulai perjalanan sejauh lima kilometer dengan sekelompok atlet Mesir untuk dihubungi untuk langkah-langkah penyertaan penyandang disabilitas melalui penggunaan teknologi bantu.

REPUBLIKA.CO.ID,KAIRO—Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir telah menyingkirkan kios-kios di sekitar halaman belakang Istana Baron dalam rangka mengimplementasikan visi mereka untuk mengembangkan kawasan dan situs pariwisata dan arkeologi. 

Asisten Menteri Pengembangan Situs Purbakala dan Museum, Iman Zeidan mengatakan, proyek tersebut mencangkup rencana pemerintah untuk mengembangkan museum, situs arkeologi, dan istana bersejarah dan meningkatkan kualitas layanan pariwisata.

Baca Juga

“Proyek tersebut mencakup penggunaan ruang bawah tanah istana sebagai pusat budaya kreatif (Cultural Hub) untuk mengadakan lokakarya dan pameran seni serta menjadi tuan rumah salon budaya untuk meningkatkan kesadaran arkeologis warga,” ujarnya yang dikutip di Egypt Today, Jumat (5/2).

Adapun kegiatan pertama pusat ini adalah pameran foto yang diadakan pada bulan Januari untuk menyoroti mahakarya koleksi Museum Seni Islam, yang memiliki kaitan artistik, sejarah, dan budaya dengan Istana Baron, periode pendiriannya, dan gaya artistik yang menghiasinya.

Kementerian Pariwisata & Purbakala saat ini bekerja untuk memberikan layanan istimewa kepada pengunjung dengan mencerminkan suasana sejarah awal abad kedua puluh di taman belakang istana dan di sekitar ruang terbuka di sekitarnya, yang meliputi kafetaria, restoran kelas atas. dan rumah hadiah bergaya sederhana yang dirancang sebagai sistem struktur ringan dengan sistem pembongkaran dan pemasangan.

Zeidan menegaskan bahwa semua elemen tambahan tidak akan mengubah komposisi dan keindahan istana, dan semua layanan diatur di halaman belakang. Proyek ini terjadi setelah persetujuan Komite Permanen untuk Purbakala Islam, menggunakan bahan-bahan alami yang sesuai dengan nilai arkeologi, sejarah dan seni istana dan panorama.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement