REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian booster kedua atau dosis keempat vaksin Covid-19 sudah mulai disetujui di beberapa negara, seperti Amerika Serikat (AS). Per Selasa lalu, AS telah menyetujui pemberian booster kedua untuk kelompok tertentu.
Menurut Food and Drug Administration (FDA), booster kedua ini mendapatkan izin penggunaan darurat untuk warga berusia 50 tahun ke atas dan warga berusia lebih muda dengan sistem imun yang sangat lemah. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menjelaskan, pemberian dosis keempat tersebut merupakan opsional, namun warga yang sudah memenuhi kelayakan dianjurkan untuk segera mendapatakan dosis tambahan tersebut.
CDC mengatakan bahwa pemberian booster merupakan hal yang aman. Pada individu berusia 50 tahun ke atas, pemberian booster bisa semakin meningkatkan proteksi yang mereka miliki untuk melawan Covid-19. Pemberian booster sudah bisa dilakukan sekitar empat bulan setelah dosis sebelumnya diberikan.
"(Booster) khususnya penting bagi mereka yang berusia 65 tahun ke atas dan berusia 50 tahun ke atas dengan masalah kesehatan lain yang meningkatkan risiko mereka terhadap sakit Covid-19 berat," jelas Direktur CDC Dr Rochelle Walensky, seperti dilansir Fox News, Kamis (31/3/2022).
Vaccine Chief FDA Dr Peter Marks mengatakan, bukti ilmiah telah menunjukkan bahwa proteksi dari vaksin bisa memudar seiring waktu. Hal ini semakin kentara pada kelompok yang berisiko tinggi. Penambahan booster dapat menjadi solusi karena bisa kembali meningkatkan proteksi untuk individu berisiko.