Beberapa gejala yang kerap bisa ditimbulkan dari infeksi adenovirus adalah gejala pilek dan flu biasa, demam, sakit tenggorokan, bronkitis, radang paru-paru, konjungtivitis, masalah saluran cerna seperti mual atau muntah dan diare.
Virus ini diketahui jarang menyebabkan sakit yang serius. Akan tetapi, orang-orang dengan sistem imun yang lemah, memiliki masalah pernapasan, atau penyakit jantung cenderung berisiko mengalami gejala berat bila terinfeksi dengan adenovirus.
Beberapa gejala yang lebih berat dan jarang terjadi akibat infeksi adenovirus adalah peradangan saluran kemih dan infeksi saluran kemih. Masalah yang memengaruhi otak atau saraf tulang belakang juga dapat terjadi. Hepatitis juga termasuk efek samping yang sangat jarang dipicu oleh infeksi adenovirus.
Menjaga kebersihan merupakan salah satu faktor terpenting dalam mencegah terjadinya penyebaran adenovirus. Alasannya, adenovirus bisa menyebar melalui kontak erat seperti bersentuhan. Seperti halnya SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, virus ini juga bisa ditularkan melalui percikan droplet batuk dan bersin serta kontak dengan permukaan yang terkontaminasi dengan adenovirus.
"Beberapa adenovirus bisa menyebar melalui kotoran orang yang terinfeksi, contohnya saat mengganti popok. Adenovirus juga dapat menyebar melalui air, misalnya di kolam renang, tapi ini tidak begitu umum," jelas Centers for Disease Control (CDC).
Dr Chand menganjurkan orang tua atau pengasuh anak untuk lebih waspada terhadap gejala-gejala hepatitis yang mungkin dialami anak. Bila menemukan adanya gejala ini pada anak, segera hubungi layanan kesehatan untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut.
Beberapa gejala yang sebaiknya diwaspadai adalah sakit kuning atau jaundice di mana kulit dan putih mana jadi menguning, urine berwarna gelap, kotoran berwarna pucat atau keabu-abuan, dan kulit gatal. Beberapa gejala lainnya adalah demam tinggi, merasa mual atau muntah, merasa lelah sepanjang waktu, penurunan nafsu makan, dan nyeri perut.
Anak yang mengalami gejala saluran cerna, seperti muntah atau diare, disarankan untuk berdiam di rumah dan tidak ke sekolah. Hal ini sebaiknya dilakukan sampai 48 jam setelah gejala berhenti.