Jumat 29 Apr 2022 22:07 WIB

Mercedes Bergegas Cari Alternatif Energi Apabila Rusia Pangkas Pasokan Gas

Meski terlalu dini, Mercedes melihat kondisi pasokan gas ini dengan hati-hati.

Mercedes-Benz sedang mencari alternatif energi dan bekerja sama dengan pihak berwenang di Jerman jika Rusia memangkas pengiriman gas.
Foto: EPA
Mercedes-Benz sedang mencari alternatif energi dan bekerja sama dengan pihak berwenang di Jerman jika Rusia memangkas pengiriman gas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mercedes-Benz sedang mencari alternatif energi dan bekerja sama dengan pihak berwenang di Jerman jika Rusia memangkas pengiriman gas. "Setiap perusahaan mencari opsi untuk untuk mendiversifikasi sumber energi," kata Chief Executive Ola Kaellenius sebagaimana dikutip dari Reuters, Jumat (29/4/2022).

"Masih terlalu dini untuk mengatakan dengan tepat skenario mana yang akan terjadi, tetapi tentu saja kami melihat ini dengan hati-hati," lanjutnya.

Baca Juga

Diketahui, Gazprom yang merupakan perusahaan pemasok gas asal Rusia memangkas pasokan gas ke Polandia dan Bulgaria pekan ini dan mengancam akan melakukan hal yang sama ke negara lain. Sementara itu, Mercedes-Benz memiliki pabrik di Jawor, Polandia, dan di Kecksemet, Hongaria.

Pemangkasan pasokan gas tersebut dilakukan Rusia untuk membalas saksi dari negara Barat atas invasi Moskow ke Ukraina. Jerman belum terpengaruh sejauh ini.Sebelumnya, Chief Financial Officer Mercedes Harald Wilhelm mengatakan, perusahaan membutuhkan pabrik gas untuk pemanas dan toko cat.

Analisis Reuters menunjukkan bahwa lebih dari setengah dari energi yang dikonsumsi Mercedes berasal dari bahan bakar fosil dengan bongkahan terbesar dari gas alam.

Sementara itu, Tesla menarik kembali (recall) 14.684 mobil Model 3 impor dan buatan lokal di China karena adanya masalah dengan perangkat lunak yang dapat menyebabkan tabrakan, kata regulator pasar Negeri Tirai Bambu itu, dikutip dari Reuters, Jumat. Penarikan sejumlah mobil tersebut merupakan penarikan gelombang kedua yang dilakukan Tesla pada bulan April.

Menurut pernyataan dari Administrasi Negara untuk Peraturan Pasar, Tesla akan menarik kembali mobil Model 3 Performance yang diproduksi antara Januari 2019 hingga Maret 2022, termasuk 1.850 mobil impor dan 12.834 buatan China. Sebelumnya, pada awal April, regulator mengatakan Tesla akan menarik 127.785 unit mobil Model 3. Namun, Tesla menolak memberikan komentar terkait hal tersebut.

Diketahui, saat ini Tesla menghadapi tekanan di China usai dikritik oleh regulator dan media pemerintah karena mendapatkan protes dari pelanggan saat pameran mobil di Shanghai dan menjadi viral tahun lalu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement