REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ada empat gerhana yang akan terjadi sepanjang tahun 2022. Yang pertama adalah gerhana matahari sebagian yang terjadi pada Sabtu (30/4/2022) atau Ahad (1/5/2022).
Peneliti PR Antariksa dan Pranata Humas Kawasan Bandung-Garut A.P. Hasanudin dan C. Widianingrum dalam laman LAPAN menuliskan bahwa gerhana Matahari sebagian ini terjadi ketika Bumi, Bulan, dan Matahari terletak pada satu garis lurus.
Permukaan Matahari yang teramati dari Bumi hanya tertutup sebagian saja oleh Bulan. Hal ini disebabkan oleh bayangan Bulan yang jatuh di permukaan Bumi hanya bayangan penumbra/semu saja, sedangkan bayangan umbra inti berada di luar permukaan Bumi.
Wilayah yang tertutupi oleh bayangan penumbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari sebagian, sedangkan wilayah yang tertutupi oleh bayangan umbra Bulan akan mengalami gerhana Matahari total.
Gerhana Matahari sebagian ini puncaknya terjadi pada Sabtu (30/4/2022) pukul 20.41.27 UT atau Ahad (1/5/2022) pukul 03.41.25 WIB. Gerhana Matahari ini hanya bisa dilihat di Pasifik Tenggara dan sebagian Amerika Selatan.
Gerhana bulan total 15 Mei
Kedua, gerhana Bulan total pada Ahad (15/5/2022) atau Senin (16/5/2022). Gerhana Bulan total merupakan fenomena astronomi ketika Bulan, Bumi, dan Matahari berada pada satu garis lurus dan Bulan masuk seluruhnya ke dalam bayangan inti/umbra Bumi sehingga tidak ada sinar Matahari yang dapat dipantulkan ke permukaan Bulan.
Puncak gerhana ini akan terjadi pada Senin (16/5/2022) pukul 04.11.33 UT atau 11.11.33 WIB. Bagi beberapa wilayah di benua Amerika, puncak gerhana kali ini terjadi pada Ahad (15/5/2022). Gerhana Bulan total ini merupakan gerhana ke-34 dari 72 gerhana dalam siklus Saros 131.
Lebar maksimum gerhana kali ini mencapai 141,37 persen diameter Bulan untuk umbra dan 237,26 persen diameter Bulan untuk penumbra. Titik pusat Bulan berada di 25,32 persen diameter umbra Bumi sebelah selatan titik pusat umbra Bumi.
Kemudian, gerhana ini hanya dapat disaksikan di Benua Amerika, Eropa, Afrika, dan Timur Tengah (kecuali Iran bagian Timur), Selandia Baru dan sebagian besar Oseania. Di Indonesia, gerhana Bulan total ini tidak dapat disaksikan karena Bulan sudah di bawah ufuk.