Sabtu 07 May 2022 00:17 WIB

Tangan Anda Sering Terasa Dingin? Masalah Kesehatan Ini Mungkin Penyebabnya

Masalah kesehatan tertentu dapat membuat tangan atau kaki terasa dingin.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Tangan (Ilustrasi). Tangan terasa dingin dapat menjadi pertanda anemia.
Foto: Boldsky
Tangan (Ilustrasi). Tangan terasa dingin dapat menjadi pertanda anemia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tangan atau kaki yang terasa dingin bisa disebabkan oleh cuaca. Namun, ada kalanya kondisi ini disebabkan oleh masalah kesehatan yang kerap luput dari perhatian. Masalah kesehatan tersebut adalah anemia defisiensi zat besi.

"Anemia terjadi ketika tidak ada sel darah merah yang cukup untuk membawa oksigen ke organ-organ tubuh Anda," jelas Cleveland Clinic, seperti dilansir Express, Jumat (6/5/2022).

Baca Juga

Salah satu jenis anemia yang paling umum adalah anemia defisiensi zat besi. Kondisi ini bisa terjadi dalam tingkat yang sangat ringan hingga tak disadari oleh penderitanya.

"Tapi semakin tubuh kekurangan zat besi dan anemia memburuk, tanda dan gejalanya akan semakin menguat," jelas Mayo Clinic.

Salah satu tanda atau gejala dari anemia defisiensi zat besi adalah tangan dan kaki yang terasa dingin. Keluhan ini bisa terjadi karena sel darah merah tidak membawa cukup oksigen.

Mayo Clinic juga mengungkapkan beberapa gejala lain yang patut diwaspadai. Sebagian di antaranya adalah lelah dan lunglai.

Gejala lain dari anemia defisiensi zat besi adalah kulit pucat, nyeri dada, jantung berdebar, atau sesak napas. Penderita anemia juga dapat merasa sakit kepala, pening, atau perasaan seperti akan pingsan, inflamasi atau sakit di lidah, serta kuku rapuh.

Munculnya keinginan untuk menyantap sesuatu yang tak bergizi, seperti es batu atau tepung, juga bisa jadi gejala dari anemia defisiensi zat besi. Selain itu, penderita juga dapat mengalami gejala berupa penurunan nafsu makan.

Gejala penurunan nafsu makan ini cukup umum ditemukan pada bayi atau anak-anak dengan anemia defisiensi zat besi. Bila mengalami tanda atau gejala yang dicurigai berkaitan dengan anemia defisiensi zat besi, segera konsultasi dengan dokter.

Hal ini penting untuk dilakukan. Sebab, anemia defisiensi zat besi bukanlah sesuatu yang bisa didiagnosis dan diobati secara mandiri oleh penderita.

"Jadi, kunjungi dokter untuk mendapatkan diagnosis alih-alih berinisiatif mengonsumsi suplemen zat besi sendiri," jelas Mayo Clinic.

Menurut Mayo Clinic, kelebihan zat besi akibat inisiatif mengonsumsi suplemen zat besi tanpa pengawasan dokter bisa berpotensi membahayakan. Kelebihan zat besi ini bisa memicu terjadinya penumpukan zat besi yang dapat merusak hati serta mendorong terjadinya komplikasi lain.

Di sisi lain, Cleveland Clinic mengatakan anemia defisiensi zat besi yang tak ditangani dengan benar bisa memicu terjadinya beberapa masalah lain. Sebagian di antaranya adalah aritmia atau detak jantung tak beraturan dan pembengkakan jantung atau gagal jantung.

"Anda juga lebih berisiko mengalami infeksi dan menjadi depresi (bila anemia tidak diobati)," jelas Cleveland Clinic.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement