REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu efek samping pasien gagal ginjal yang melakukan hemodialisis atau cuci darah adalah anemia. Bila tidak diatasi, anemia pada pasien hemodialisis akan menyebabkan kematian.
"Angka kematian pada orang hemodialisis, terutama oleh penyakit kardiovaskular 42 persen," jelas Prof dr Rully MA Roesli PhD SpPD-KGH, dalam acara edukasi kesehatan daring bertema "Manajemen Anemia: Mengurangi Tingkat Transfusi Darah" yang diselenggarakan oleh PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) bersama Komunitas Pasien Cuci Darah Indonesia (KPCDI), Ahad (27/2/2022).
Prof Rully menjelaskan, penyakit kardiovaskular tidak berdiri sendiri dan banyak disebabkan oleh anemia. Sementara itu, pada orang yang gagal ginjal juga terjadi anemia.
"Anemia dan gagal ginjal ini yang menyebabkan kematian karena kardiovaskuler," jelas Prof Rully.
Ketika pasien hemodialisis terkena penyakit kardiovaskuler maka ginjal dan jantungnya menjadi lemah. Oleh karena itu, anemia pada pasien gagal ginjal yang mendapatkan terapi hemodialisis harus diobati.
"Oleh sebab itu, anemianya harus diobati dengan memberikan terapi endogenous erythropoietin (EPO) dengan indikasi Hb kurang 10 g/dL dengan syarat tertentu yang harus dipenuhi, seperti tidak ada infeksi yang berat," ungkap Prof Rully.