Griffith mengatakan bahwa pasiennya tampak pulih dengan cukup baik setelah menerima transplantasi. Namun, suatu pagi, dia bangun dengan kondisi lebih buruk, dan mengalami gejala mirip dengan infeksi.
Dokter menjalankan banyak tes untuk mencoba memahami penyebabnya. Dokter kemudian memberi Bennett berbagai antibiotik, obat antivirus, hingga perawatan peningkat kekebalan. Akan tetapi, jantung babi yang dicangkokkan itu justru menjadi bengkak, berisi cairan , dan akhirnya berhenti berfungsi.
"Apa yang dilakukan virus, jika ada, yang mungkin menyebabkan pembengkakan di hatinya? Sejujurnya kami tidak tahu," ungkap Griffith.
Reaksinya juga tidak tampak seperti penolakan organ biasa. Sekali lagi, peneliti masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kasus ini.
Eksperimen organ hewan untuk manusia sejatinya telah direncanakan untuk dilakukan di banyak negara. Namun, akibat kasus ini, belum jelas apakah rencana itu benar-benar bisa diimplementasikan lebih luas.