Jumat 06 May 2022 14:36 WIB

Organ Jantung Babi yang Dicangkokkan ke Pria di AS Mengandung Porcine Cytomegalovirus

Pasien cangkok jantung babi di AS meninggal dua bulan setelah transplantasi.

Rep: Santi Sopia/ Red: Reiny Dwinanda
Foto dari University of Maryland School of Medicine (UMSOM) memperlihatkan ahli bedah Muhammad M Mohiuddin MD (tengah) memimpin jalannya operasi transplantasi jantung babi pada pasiennya, David Bennett.
Foto:

Griffith mengatakan bahwa pasiennya tampak pulih dengan cukup baik setelah menerima transplantasi. Namun, suatu pagi, dia bangun dengan kondisi lebih buruk, dan mengalami gejala mirip dengan infeksi.

photo
David Bennett Jr (kanan) mendampingi ayahnya di rumah sakit di Baltimore pada 12 Januari 2022, lima hari setelah dokter mentransplantasikan jantung babi dalam upaya terakhir untuk menyelamatkan hidup David Bennett Sr. Orang pertama yang menerima transplantasi jantung dari babi itu meninggal pada Selasa, 8 Maret, di University of Maryland Medical Center, dua bulan setelah eksperimen terobosan. Kematiannya diumumkan pada Rabu. - (University of Maryland School of Medicine via)

Dokter menjalankan banyak tes untuk mencoba memahami penyebabnya. Dokter kemudian memberi Bennett berbagai antibiotik, obat antivirus, hingga perawatan peningkat kekebalan. Akan tetapi, jantung babi yang dicangkokkan itu justru menjadi bengkak, berisi cairan , dan akhirnya berhenti berfungsi.

"Apa yang dilakukan virus, jika ada, yang mungkin menyebabkan pembengkakan di hatinya? Sejujurnya kami tidak tahu," ungkap Griffith.

Reaksinya juga tidak tampak seperti penolakan organ biasa. Sekali lagi, peneliti masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut mengenai kasus ini.

Eksperimen organ hewan untuk manusia sejatinya telah direncanakan untuk dilakukan di banyak negara. Namun, akibat kasus ini, belum jelas apakah rencana itu benar-benar bisa diimplementasikan lebih luas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement