REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Johanna Mazibuko, perempuan tertua di dunia yang telah genap berusia 128 memberikan gambaran tentang gaya hidupnya. Apa rahasianya agar bisa berumur panjang?
Mazibuko yang tinggal di Provinsi North West, Afrika Selatan dilaporkan merayakan ulang tahunnya yang ke-128 pada 11 Mei 2022. Lahir di pertanian jagung, dia adalah anak tertua dari 12 bersaudara, tiga di antaranya masih hidup sampai sekarang.
"Kami hidup sangat baik di pertanian, tidak ada masalah,” kata Mazibuko, dilansir laman Express, Rabu (18/5/2022).
Meskipun tidak dapat mengingat masa kecilnya dengan baik, Mazibuko ingat saat ada serangan belalang di peternakan. Sebagian belalang itu kemudian ditangkap dan dijadikan makanan oleh warga desanya.
"Rasanya seperti Anda sedang makan daging," ujar dia.
Mazibuko juga memberikan pandangan sekilas tentang pendekatan dietnya saat tumbuh dewasa. Dia mengatakan, pola makannya sebagian besar terdiri dari susu segar dan bayam liar. Namun, dia sudah terbiasa dengan makanan modern saat ini.
"Sekarang, saya makan makanan modern. Saya sudah terbiasa, tetapi saya merindukan makanan yang saya konsumsi saat tumbuh dewasa," kata Mazibuko.
Mazibuko menikahi seorang duda tua bernama Stawana Mazibuko pada usia yang tidak bisa dia ingat. "Dia adalah pria yang mandiri. Dia punya kereta kuda dan sapi. Saya biasa memerah susu sapi dan membuat mentega untuk dijual," ujar dia.
Mazibuko menyebut suaminya memperlakukannya dengan sangat baik. Dari pernikahan itu, Mazibuko memiliki tujuh anak, di mana dua di antaranya masih hidup. Selain dua anaknya, Mazibuko memiliki sekitar 50 cucu dan cicit.
Mazibuko agak sulit mendengar akhir-akhir ini, tetapi masih bisa melihat. Dia bahkan masih bisa bergerak di sekitar rumah, meskipun dengan pegangan.
"Tubuh saya kaku. Ketika saya berjalan, saya berjalan seperti anak kecil,” kata dia.
Mazibuko mengatakan iri dengan orang-orang yang bisa berjalan di luar rumah. "Ketika orang-orang berjalan mondar-mandir di jalanan, saya hanya melihat melalui jendela dan berharap saya bisa menjadi seperti mereka," ujar dia.