Ahad 22 May 2022 18:56 WIB

Kalahkan Malaysia Lewat Adu Penalti, Timnas Sepak Bola Indonesia Raih Perunggu SEA Games

Permainan berlangsung dengan tempo sedang sejak babak pertama dimulai.

Rep: Rahmat Fajar/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Pesepak bola Timnas Indonesia Ronaldo Kwateh (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Malaysia Muhammad Azam (kiri) dalam laga perebutan medali perunggu sepak bola SEA Games 2021 Vietnam di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Minggu (22/5/2022).
Foto: ANTARA/Aditya Pradana Putra
Pesepak bola Timnas Indonesia Ronaldo Kwateh (kanan) berebut bola dengan pesepak bola Timnas Malaysia Muhammad Azam (kiri) dalam laga perebutan medali perunggu sepak bola SEA Games 2021 Vietnam di Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam, Minggu (22/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI --Tim Sepak Bola Indonesia meraih medali perunggu SEA Games 2022 Vietnam setelah mengalahkan Malaysia melalui adu penalti dengan skor 4-3 setelah di waktu normal skor imbang 1-1, di Stadion My Dinh, Hanoi, Vietnam, Ahad (22/5/2022). Penjaga gawang Indonesia Ernando bermain gemilang dengan menepis dua penendang Malaysia.

Permainan berlangsung dengan tempo sedang sejak babak pertama dimulai. 

Baca Juga

Kedua tim bermain hati-hati. Indonesia memasang Ronaldo Kwateh di ujung tombak seranga yang didukung oleh Sadil Ramdani dan Witan Sulaiman di sisi sayap. Pada menit ke-33 Ernando melakukan penyelamatan gemilang ketika ia memblok umpan pemain Malaysia dari sisi kanan pertahanan yang di arahkan ke tiang dekat. 

Garuda Muda bermain sabar dalam membangun serangan ke pertahanan Harimau Malaya. Pasalnya, pertahanan Malaysia sangat rapat untku ditembus.

Sebuah skema serangan balik dari Malaysia pada menit ke-35 dari sisi kiri pertahanan Indonesia. Tetapi umpan silang mereka tak berhasil dimanfaatkan oleh strikernya di mana sundulannya melambung ke atas. 

Hingga babak pertama usai tak ada gol tercipta.

Pada awal babak kedua tempo permainan masih berlangsung sedang. Malaysia harus mencoba melakukan tembakan dari luar kotak penalti untuk menciptakan peluang. Sementara Indonesia bermain sabar untuk menusuk ke pertahanan Malaysia.

Pada menit ke-59, Indonesia mendapatkan peluang melalui skema tendangan bebas. Saddil Ramdani yang mengambil tendangan bebas masih terlalu melenceng ke atas. Satu menit berselang Marc Klok mendapatkan kesempatan menembak dari posisi ideal di depan kotak penalti setelah mendapatkan umpan dari Ronaldo. Namun tembakannya membentur pemain Malaysia sehingga menghasilkan tendangan sudut.

Gawang Indonesia nyaris kebobolan akibat aksi Muhammad Syahir Basyah ketika tembakannya membentur mistar gawang. Indonesia terus digempur oleh para pemain Malaysia yang membuat Asnawi dan kawan-kawan bermain lebih ke belakang.

Meski digempur, Indonesia berhasil mencetak gol melalui Ronaldo Kwateh pada menit ke-69. Memanfaatkan sodoran dari Marselino, Ronaldo berlarih ke dalam kotak penalti dan melakukan tembakan yang menjebol gawang Malaysia.

Malaysia berhasil menyamakan kedudukan 1-1 pada menit ke-81 melalui Abdul Razak. Gol penyama kedudukan tersebut membuat Malaysia bermain lebih nyaman. Mereka memperbanyak tembakan dari luar kotak penalti. Namun Ernando yang bermain apik mampu menepis sejumlah peluang penting yang diciptakan Malaysia.

Indonesia dan Malaysia terus berusaha mencari gol kemenangan. Namun hingga pertandingan usia skor bertahan 1-1. Penentuan pemenang ditentukan melalui adu penalti.

Ernando berhasil menepis penendang pertama Malaysia Abdul Razak. Namun Asnawi Mangkualam gagal membawa Indonesia unggul karena tendangan penaltinya membentus mistar gawang. Skor 1-1 ketika penendang kedua dari masing-masing tim berhasil melesakkan bola ke gawang.

Namun penendang ketiga Malaysia, Lukman Hakim gagal setelah Ernando berhasil memblok. Penendang keempat dan kelima dari masing-masih tim berhasil memasukkan bola ke gawang dan Marc Klok yang bertindak sebagai penendang terakhir sukses membawa Indonesia meraih medali perunggu.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement