Selasa 24 May 2022 15:38 WIB

Samsung Rela Habiskan Rp 5.201 Triliun demi Chip

Samsung akan mengembangkan chip dalam waktu 5 tahun.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Dwi Murdaningsih
Samsung
Foto: dailymobile
Samsung

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Samsung mengatakan akan menghabiskan 450 triliun won atau 355 miliar dolar AS atau Rp 5.201 triliun selama lima tahun hingga 2026 untuk bisnis strategisnya. Bisnis ini meliputi semikonduktor, biofarmasi, dan teknologi generasi berikutnya.

Jumlah pengeluaran tersebut meningkat lebih dari 30 persen dari periode lima tahun sebelumnya, yaitu 330 triliun won atau Rp 3.828 triliun. Menurut perusahaan, keputusan ini dapat mendorong pertumbuhan dalam jangka panjang.

Baca Juga

Dana pengeluaran tersebut akan digunakan untuk modal dan penelitian dengan 360 triliun won dari Rp 5.201 triliun akan diinvestasikan di Korea Selatan. Perusahaan mengatakan penting untuk menjaga rantai pasokan di Korea Selatan dan akan menghasilkan 80 ribu pekerjaan baru selama periode lima tahun ke depan.

Rencana pengeluaran terbaru Samsung merupakan versi terbaru dari yang diumumkan pada tahun lalu di mana perusahaan mengatakan akan menghabiskan 240 triliun won atau Rp 2.782 triliun selama tiga tahun untuk sektor-sektor strategis. Pengeluaran dan penciptaan lapangan kerja per tahun meningkat dibandingkan rencana sebelumnya.

Pengumuman itu juga datang setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengunjungi pabrik chip Samsung di Pyeongtaek, Korea Selatan pada Jumat selama tur Asia-nya. Dia bertemu dengan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dan diberi tur oleh Wakil Ketua Samsung Electronics Lee Jae-yong.

Dilansir ZDNet, Selasa (24/5/2022), dalam rincian rencana pengeluaran lima tahun yang baru, Samsung mengatakan akan terus berinvestasi dalam chip memori dan memperkuat penelitian tentang material baru dan arsitektur chip. Investasi tersebut juga akan berfokus pada chip logika seperti prosesor aplikasi dan sensor gambar.

Perusahaan akan terus bekerja pada chip baru yang menggabungkan fungsi memori dan pemrosesan ke dalam satu chip. Sementara di bidang biofarmasi, afiliasi manufaktur kontrak Samsung Biologics dan Samsung Bioepis akan terus mengeluarkan biaya untuk memperluas kapasitas produksi dan portofolio biosimilar mereka. Sektor strategis lainnya yang termasuk dalam rencana pengeluaran Samsung termasuk 5G dan 6G, serta kecerdasan buatan (AI).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement