Selasa 07 Jun 2022 15:33 WIB

Studi Sebut Satu Teh Celup Mengandung 13 Ribu Partikel Mikroplastik

Mikroplastik yang tertelan bisa menimbulkan konsekuensi berbahaya.

Rep: MGROL136/ Red: Dwi Murdaningsih
Teh yang diseduh dari teh celup (ilustrasi). Seorang peneliti di Universitas Sakarya di barat laut Turki menemukan 13.000 partikel mikroplastik di dalam air dari satu kantong teh celup.
Foto: www.freepik.com
Teh yang diseduh dari teh celup (ilustrasi). Seorang peneliti di Universitas Sakarya di barat laut Turki menemukan 13.000 partikel mikroplastik di dalam air dari satu kantong teh celup.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang peneliti di Universitas Sakarya di barat laut Turki menemukan 13.000 partikel mikroplastik di dalam air dari satu kantong teh celup. Meral Yurtsever mendeteksi mikroplastik di empat dari sebelas kantong cangkir dan sebelas kantong teh dari berbagai produsen selama penelitiannya.

Plastik yang membutuhkan waktu ribuan tahun untuk terurai di alam, dapat diubah menjadi mikroplastik. Mikroplastik merupakan partikel berukuran antara satu mikrometer dan lima milimeter.

Baca Juga

Pada Maret 2022, sebuah penelitian sebelumnya dari Belanda mengungkapkan untuk pertama kalinya bahwa mikroplastik telah ditemukan dalam darah manusia. Dalam darah manusia, ditemukan plastik PET (polyethylene terephthalate), yang biasa digunakan dalam botol minuman, kemasan makanan, produksi pakaian jadi, polystyrene, dan polietilen.

Yurtsever menyelidiki apakah mikroplastik ditransfer ke teh saat diseduh dengan kantong teh,  sebagai bagian dari proyek yang didanai oleh Lembaga Penelitian Ilmiah dan Teknologi Turki (TUBITAK). Yurtsever mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa teh celup melepaskan setidaknya 13.000 partikel mikroplastik ke dalam minuman.

"Di sini, dengan teknik yang saya gunakan dalam penelitian saya, kami dapat mendeteksi partikel mikroplastik hingga ukuran tiga mikrometer. Dengan kata lain, kami dapat mengatakan bahwa sekitar 13.000 mikroplastik antara tiga mikrometer dan lima milimeter masuk ke dalam teh," ucap dia.

Yurtsever menambahkan bahwa dia menganalisis 11 teh celup dari berbagai merek. Semua kantong teh terbuat dari tisu dengan tambahan plastik, dengan empat teh celup terbuat dari selulosa, dan tujuh diantaranya berisi plastik.

“Saya menemukan 11 kantong teh poci yang saya periksa semuanya terbuat dari plastik dan plastik tersebut adalah poliester, polipropilen, dan polietilen,” katanya.

Yurtsever menekankan bahwa mikroplastik yang tertelan atau ditangani menimbulkan konsekuensi berbahaya, meskipun faktanya tidak ada kualitas plastik yang berubah ketika dipecah menjadi potongan-potongan kecil.

"Sebaiknya konsumen memilih barang yang tidak memiliki banyak kemasan. Teh curah adalah pilihan yang baik bagi kami."

“Kepraktisan teh celup tidak dapat disangkal, tetapi mereka benar-benar dapat memiliki efek dan beban tidak hanya pada manusia tetapi juga lingkungan,” ucap dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement