Meski hampir tak memiliki toksisitas, obat ini tetap memiliki sedikit efek samping. Namun, efek samping ini bisa diatasi dengan mudah dan hanya dialami oleh 20 persen pasien saja.
Selain itu, ada satu pasien yang mengalami perdarahan rektum. Namun, ia tak mengalami gejala lain.
Dari segi harga, terapi menggunakan obat dostarlimab membutuhkan biaya yang cukup besar untuk sebagian orang. Obat dostarlimab dibanderol dengan harga 9.000 euro atau sekitar Rp 139 juta per dosis.
Ahli onkologi dari Lineberger Comprehensive Cancer Center Dr Hanna Sanoff turut memuji temuan ini. Dr Sanoff menilai temuan dalam uji klinis ini telah membawa optimisme yang besar.
Akan tetapi, meski temuan ini sangat menjanjikan, Dr Sanoff mengatakan, obat dostarlimab belum bisa menjadi terapi pengobatan standar untuk kanker. Alasannya, uji klinis ini hanya melibatkan 12 orang pasien kanker rektum dari Amerika Serikat sebagai partisipan. Dibutuhkan uji klinis dengan cakupan yang lebih luas sebelum obat ini bisa dijadikan sebagai standar terapi untuk kanker rektum.