Ahad 19 Jun 2022 02:43 WIB

Ilmuwan Temukan Populasi Beruang Kutub HIdup di Habitat yang tak Lazim

Beruang kutub diperkirakan kan punah pada akhir abad ini karena perubahan iklim.

Rep: MGROL136/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi beruang kutub. Beruang kutub diperkirakan kan punah pada akhir abad ini karena perubahan iklim.
Foto: ABC
Ilustrasi beruang kutub. Beruang kutub diperkirakan kan punah pada akhir abad ini karena perubahan iklim.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ilmuwan menemukan sebuah populasi beruang kutub di Greenland hidup di tempat 'rahasia'. Beruang kutub ini ditemukan di habitat yang tampaknya mustahil dan tak lazim untuk ditinggali.

Beruang itu hidup di fjord, ceruk pantai yang panjang dan sempit tempat gletser bertemu dengan lautan. Menurut penelitian, beruang kutub tertentu, mungkin dapat beradaptasi dengan es laut yang menghilang seiring dengan meningkatnya perubahan iklim.

Baca Juga

"Es gletser dapat membantu sejumlah kecil beruang kutub bertahan hidup lebih lama di bawah pemanasan iklim, tetapi itu tidak tersedia untuk sebagian besar beruang kutub," kata pemimpin peneliti Kristin Laidre, seorang ilmuwan satwa liar di Pusat Sains Kutub di Universitas Washington, dilansir dari Live Science, Ahad (18/6/2022). 

Sampai sekarang, ada 19 subpopulasi beruang kutub yang diakui (Ursus maritimus) yang tinggal di lingkungan kutub utara atau Arktik. Salah satu populasi ini membentang 1.988 mil (3.200 kilometer) di sepanjang pantai timur Greenland. 

Namun, ketika para peneliti mengamati dengan cermat kelompok ini untuk melacak jumlah populasi beruang, peneliti menemukan bahwa beruang sebenarnya terbagi menjadi dua populasi yang berbeda. Dua populasi itu yakni beruang tenggara dan beruang timur laut.

Beruang dari Greenland tenggara tidak melakukan perjalanan lebih dari 64 derajat lintang utara, sementara beruang dari timur laut tidak melewati garis yang sama dengan cara yang berlawanan. Ilmuwan meninjau 36 tahun data pelacakan dari beruang yang dilengkapi dengan kalung GPS. 

Beruang individu diuji secara genetik untuk memastikan bahwa beruang tenggara berbeda dari jenis beruang di timur laut. Menurut para peneliti, populasi tenggara baru memiliki sekitar 300 individu, namun memperkirakan jumlah pastinya sulit. 

Kelompok yang baru ditemukan adalah yang paling bervariasi secara genetik dari semua 20 populasi Arktik. Perbandingan genetik menunjukkan bahwa mereka telah dipisahkan dari populasi timur laut selama sekitar 200 tahun.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement