REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Bagi sejumlah pengendara motor, helm lebih dari sekedar sarana pelindung kepala. Helm juga menjadi penunjang lifestyle dan kenyamanan dalam berkendara.
Hal ini pun mendorong sejumlah produsen helm untuk melakukan inovasi desain yang aman, nyaman serta stylish. Selain brand global, inovasi itu juga dilakukan oleh beberapa brand dalam negeri.
Salah satunya adalah brand KYT yang diproduksi oleh PT Tarakusuma Indah. Promotion Manager PT Tarakusuma Indah, Simon Mulyadi mengatakan, inovasi yang dilakukan KYT berhasil beberapa produk yang dibuat di Cikarang, Jawa Barat bisa diterima dengan baik di pasar dalam negeri dan luar negeri.
"Produk terlaris dari KYT adalah TT-Course dan DJ Maru. Kedua produk itu sangat diminati karena mampu memenuhi selera dan kebutuhan pada masing-masing segmen," kata Simon Mulyadi kepada Republika.co.id beberapa waktu lalu.
Kini KYT telah sukses mendongrkak reputasi lewat ajang MotoGP. Mengingat, sejak 2014, brand tersebut resmi jadi official helmet bagi beberapa pebalap MotoGP.
Pada musim 2022, beberapa pebalap MotoGP yang menggunakan helm KYT adalah Aleix Espargaro dari Aprilia Racing Team dan Enea Bastianini dari Gresini Racing Team. "Strategi ini terbukti mampu mendongkrak reputasi dan penjualan," ujarnya.
Produk yang digunakan oleh kedua pebalap itu merupakan produk bernama SR-GP. Produk yang dipasarkan dengan harga sekitar Rp 7 juta itu bisa mendapat kepercayaan dari tim MotoGP karena telah memenuhi beragam persyaratan seperti penggunaan bahan carbon dan lolos sertifikasi Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM).
Untuk ekspor, KYT telah mengirimkan produknya ke beberapa negara. Beberapa negara itu antara lain Australia, Filipina, Malaysia, Thailand, India, Taiwan, Cina, Amerika Serikat, Brazil dan Argentina.
Bahkan, agar pasar ekspor bisa terus terpenuhi, satu dari empat pabrik milik PT Tarakusuma Indah itu dijadikan pabrik khusus produk ekspor. "Secara keseluruhan, permintaan domestik dan ekspor terus mengalami peningkatan. Bahkan, pasar domestik sudah berada pada level normal seperti saat sebelum pandemi," kata dia.
Hal senada pun dialami oleh RSV Helmet. Bahkan, Executive Director RSV Helmet, Richard Ryan mengatakan, saat ini pasar sudah sangat bergairah. "Untuk RSV, volume pasarnya sudah lebih dari pasar saat sebelum pandemi," kata Richard kepada Republika.co.id.
Bagi brand yang melakukan produksi helm di Tangerang, Banten tersebut, produk terlaris ditempati oleh FF500 dan SV300. Kedua produk itu jadi best seller karena hadir dengan desain yang menarik dan harga yang kompetitif.
Keberhasilan produk itu pun membuat RSV merasa percaya diri untuk ikut meramaikan pasar helm premium. Langkah itu dibuktikan dengan peluncuran produk terbaru yang menggunakan bahan carbon composite dan fiber composite.
"Produk bahan carbon composite dan fiber composite ini hadir dengan nama FFC21. Kehadiran produk ini didorong oleh tingginya kebutuhan akan helm fullface yang mengandalkan bahan carbon composite dan fiber composite sehingga bisa jadi helm yang aman dan ringan," kata Richard.
Produk ini sendiri dikembangkan selama empat tahun dengan mengandalkan keunggulan dari segi keamanan, desain, bobot dan harga. Ia menekankan, peluncuran produk ini merupakan bagian dari langkah awal RSV dalam menyasar sertifikasi FIM sehingga nantinya produk RSV bisa berkiprah dalam ajang MotoGP.