REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Universitas langlangbuana (Unla) menggelar wisuda luring pertama setelah pandemi Covifd 19, di Wisma Buana, akhir pekan lalu. Prosesi wisuda yang dilakukan secara luring tersebut, diikuti oleh 467 wisudawan program sarjana dan magister.
Rektor Univetsitas Langlangbuana Dr HR AR Harry Anwar Drs SH MH mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi tantangan ke depan bagi Unla dalam peningkatan kualitas perguruan tinggi di Indonesia untuk menuju World Class University.
“Perubahan perilaku dalam pemanfaatan teknologi juga disinggung sangat penting, pembentukan karakter lulusan, dan mendukung kebijakan MBKM (merdeka belajar kampus merdeka),” ujar Harry, Senin (25/7/2022).
Menurutnya, pada Wisuda Gelombang II Tahun akademik 2021/2022 ini, pihaknya juga memberikan penghargaan kepada para Lulusan dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) tertinggi dari setiap Fakultas. Di antaranya, Abdul Rohman (Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Prodi Manajemen) dengan IPK 3,99 Yudisium dengan Pujian, Tasya Agti Sabilla (Fakultas Hukum, Prodi Ilmu Hukum) IPK 3,93 Yudisium dengan Pujian, Novia Nur Komalia (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Prodi Pendidikan Ekonomi) IPK 3,88 Yudisium dengan Pujian.
Selain itu, penghargaan diberikan pada Septi Wulandari (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prodi Ilmu Pemerintahan) IPK 3,86 Yudisium dengan Pujian, Ryan Abdillah Adi Putra (Fakultas Teknik, Prodi Teknik Industri) IPK 3,74 Yudisium dengan Pujian, dan Pratama Maulidyawanto (Pascasarjana, Magister Ilmu Hukum) IPK 3,95 Yudisium dengan Pujian.
Ketua Yayasan Pendidikan Tri Bhakti Langlangbuana Komjen Pol (P) Drs H Nana S Permana mengatakan, para wisudawan harus memiliki kemampuan berpikir kritis, bekerja keras, dan memiliki rasa solidaritas serta empati.
“Sumber daya manusia adalah asset kunci dalam era digital ini yang merupakan komponen penting dalam meningkatkan daya saing saat ini. Ketika kualitas SDM meningkat, kualitas lulusan juga akan bertambah baik,” katanya.
Kepala LLDIKTI Dr M Samsuri SPd MT juga memberikan pesan selamat kepada para wisudawan untuk siap menghadapi persaingan ketat di Industri 4.0, atau Society 5.0 yang berbasiskan digitalisasi. Samsuri mengatakan, bahwa perguruan tinggi harus taat azas dan tata kelola, intensif meningkatkan kompetensi dosennya dan membangun budaya mutu dengan sistem penjaminan mutu internal dan eksternal.