REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan wabah cacar monyet (monkeypox) yang menyebar dengan cepat sebagai darurat kesehatan global. Deklarasi tersebut merupakan tingkat kewaspadaan tertinggi dari WHO.
Tanda bahwa cacar monyet merupakan ancaman signifikan bagi kesehatan global memerlukan tanggapan internasional yang terkoordinasi. Penting agar masyarakat menyadari langkah pencegahan maupun penanganannya.
Ahli alergi dan imunologi penyakit menular NYU Langone Health, Purvi Parikh, mengamati peningkatan kasus secara global. Parikh yang juga asisten profesor kedokteran di divisi penyakit menular dan imunologi itu ingin memastikan bahwa semua orang menyadari gejala dan risikonya.
“Penting untuk mengetahui kapan Anda harus mencari pengobatan atau mengetahui kapan telah terpapar untuk mendapatkan vaksin,” kata Parikh seperti dikutip dari laman Eat This Not That, Rabu (27/7/2022).
Apa saja gejala cacar monyet?
Gejala pertama terasa seperti penyakit seperti flu, kelelahan, demam, dan batuk. Penderitanya juga bisa mengalami pembengkakan kelenjar getah bening.
Ruam "cacar" yang khas adalah vesikel berisi cairan yang terlihat seperti lepuh bundar kecil. Itu bisa muncul di wajah, alat kelamin, atau kulit di bagian tubuh mana pun.
Jika telah terpapar, segera dapatkan vaksin melalui layanan kesehatan. Apabila memiliki gejala, beri tahu kontak dekat bahwa mungkin mereka juga telah terpapar terutama pasangan seksual.
Bagaimana seseorang bisa tetap aman dari cacar monyet?
Tampaknya kontak seksual adalah bentuk penularan yang paling umum saat ini, meskipun melalui tetesan juga bisa menjadi salah satu faktornya. Gunakan perlindungan dengan pasangan seksual dan terus pakai masker di dalam ruangan.
Faktor-faktor berikut ini membuat orang dalam bahaya terkena cacar monyet:
- Punya banyak pasangan seksual
- Individu immunocompromised
- Bepergian ke daerah endemik di dunia yang memiliki tingkat cacar monyet yang tinggi. Kendati sebagian besar kontak baru-baru ini tidak terkait dengan cacar monyet.