Kamis 28 Jul 2022 18:42 WIB

Warga China Tuding Dior Lakukan Apropriasi Budaya untuk Koleksi Terbarunya

Koleksi terbaru Dior dinilai meniru desain rok klasik China dari dinasti Ming.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Rok lipit Dior dituding sebagai bentuk apropriasi budaya. China memiliki rok serupa sejak dinasti Ming.
Foto: Instagram/Dior
Rok lipit Dior dituding sebagai bentuk apropriasi budaya. China memiliki rok serupa sejak dinasti Ming.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenama fashion mewah Dior dituduh melakukan apropriasi budaya dengan meniru desain rok klasik yang berasal dari dinasti Ming. Menurut laporan New York Post, banyak pemrotes yang terdiri atas mahasiswa China turun ke jalan-jalan di Paris untuk berdemonstrasi di depan toko Christian Dior di Avenue des Champs-Elysees.

Mereka juga mengancam akan menggelar protes serupa di kota-kota mode global New York (AS) dan London (Inggris_. Pakaian yang dimaksud, menurut laporan dan unggahan media sosial, adalah rok lipit hitam seharga 3.800 dolar AS atau sekitar Rp 56,6 juta dari koleksi musim gugur Dior.

Baca Juga

 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by cream (@guomanqi)

 

Topik perampasan budaya atau apropriasi budaya telah dibahas secara luas di seluruh dunia dan jenama global didesak lebih bijak dalam hal pemasaran dan penjualan produk mereka. Sederhananya, apropriasi budaya adalah sebuah konsep di mana seseorang mengadopsi identitas yang dimiliki oleh budaya, etnis dan atau ras lain, melalui pakaian dan atau rias wajah mereka tanpa menyadari atau mengakui implikasi moral dan sosial darinya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement