REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--PT Toyota Astra Motor (TAM) menyiapkan lebih 100 unit Lexus UX-300e pada perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan berlangsung November 2022 di Bali. Lexus UX-300e merupakan kendaraan premium dengan teknologi Battery Electric Vehicle (BEV) yang nantinya sebagai bagian kendaraan resmi untuk anggota delegasi dari berbagai negara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Airlangga Hartarto, (Rabu (10/8/2022) secara resmi telah menunjuk PT TAM sebagai salah satu official car partner untuk mendukung mobilitas penyelenggaraan pertemuan negara dalam rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Vice President PT Toyota-Astra Motor (TAM), Henry Tanoto mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Indonesia telah menunjuk Toyota menjadi salah satu official car partner dalam Presidensi G20. Merupakan sebuah kebanggan bagi Toyota dapat berpartisipasi aktif untuk mensukseskan event berskala internasional ini.
“Pemilihan Lexus UX-300e merupakan bagian dari strategi global dan bentuk komitmen Toyota Group menghadirkan pengalaman mobilitas terbaik bagi para delegasi,” kata Henry Tanoto saat menghadiri pengumuman simbolis oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (10/8/2022).
Menurut Henry Toyota menerapkan strategi multiple pathways untuk meningkatkan kecepatan dan skala dalam mencapai netralitas karbon. Toyota menawarkan berbagai pilihan teknologi elektrifikasi yang lengkap mulai dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), hingga Battery Electric Vehicle (BEV) untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia yang beragam.
Sejak tahun 2009, TAM telah menghadirkan kendaraan elektrfikasi di pasar Indonesia melalui Toyota Prius. Kini, tidak kurang dari 11 line-up kendaraan elektrifikasi yang telah TAM hadirkan di Indonesia, di mana hingga akhir bulan bulan Juli 2022 total penjualan line-up elektrifikasi TAM mencapai lebih dari 6.600 unit. Secara global, hingga saat ini, Toyota dan Lexus telah menjual lebih dari 20 juta unit model elektrifikasi di seluruh dunia, membantu mengurangi emisi CO2 hingga lebih dari 160 juta metrik ton.
Sebagai perusahaan mobilitas, kata Henry, TAM berkomitmen mendukung penuh Pemerintah Indonesia untuk mencapai target zero emission pada tahun 2060. Dalam kaitan ini, TAM terus meningkatkan sosialisasi penggunaan kendaraan elektrifikasi salah satunya dengan melakukan proyek percontohan ekosistem kendaraan elektrifikasi (EV Smart Mobility) di Bali dan Toba untuk memberi akses sekaligus mempromosikan teknologi pada kendaraan elektrifikasi kepada masyarakat luas, termasuk turis lokal dan mancanegara.
Melalui EV Smart Mobility di Bali dan Toba juga diharapkan berdampak positif terhadap upaya pemerintah mengembangkan Eco-Tourism. EV Smart Mobility juga akan menciptakan daya tarik baru bagi para wisatawan yang ingin mendapatkan pengalaman Eco-Tourism sehingga dapat berpartisipasi mendukung Pemerintah dalam memulihkan dan mempromosikan 5 destinasi wisata super prioritas di Indonesia.
Selain meningkatkan popularisasi kendaraan elektrfikasi di pasar mobil nasional, menurut Henry, dalam rangka pencapaian target neutrality carbon TAM juga terus meningkatkan standar emisi line-up yang berbasis teknologi Internal Combustion Engine (ICE) ke standar Euro4, baik untuk model bensin maupun diesel. Diharapkan, dengan pilihan teknologi elektrifikasi yang beragam dan lengkap serta teknologi ICE yang rendah emisi, Toyota bisa membantu lebih banyak lagi masyarakat untuk dapat berkontribusi dalam pengurangan level emisi di Indonesia, sejalan dengan selalu memastikan “Mobility for All” di mana “no one is left behind”.
“Ke depan, kami berkomitmen untuk lebih jauh lagi menyediakan pilihan elektrifikasi untuk semua, baik Hybrid EV, Plug-In Hybrid EV dan Battery EV melalui brand Toyota dan Lexus,’’ ucapnya.
Selain itu, kata Henry, untuk lebih jauh memberikan kesempatan masuk ke pilihan elektrifikasi, mulai tahun ini Toyota akan masuk ke model elektrifikasi yang akan diproduksi di domestik sehingga harapan nya mobilitas elektrifikasi ini akan semakin sesuai dengan kebutuhan masyarakat.