Selasa 23 Aug 2022 07:00 WIB

Di Tengah Perselisihan dengan Twitter, Elon Musk Panggil Jack Dorsey 

Dorsey bukan satu-satunya mantan eksekutif Twitter yang dipanggil oleh Musk.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Friska Yolandha
Pengusaha teknologi dan mantan CEO Twitter Jack Dorsey pergi setelah pembicaraannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Elysee di Paris pada 7 Juni 2019. CEO Tesla Elon Musk telah memanggil Dorsey dalam perjuangan hukumnya untuk keluar dari komitmennya senilai $44 miliar untuk membeli Twitter.
Foto: AP Photo/Francois Mori
Pengusaha teknologi dan mantan CEO Twitter Jack Dorsey pergi setelah pembicaraannya dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Istana Elysee di Paris pada 7 Juni 2019. CEO Tesla Elon Musk telah memanggil Dorsey dalam perjuangan hukumnya untuk keluar dari komitmennya senilai $44 miliar untuk membeli Twitter.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengacara Elon Musk memanggil mantan CEO Twitter Jack Dorsey dalam pertempurannya dengan Twitter. Pengajuan tersebut merupakan perkembangan terbaru saat Musk dan Twitter mempersiapkan persidangan pada Oktober nanti atas upaya Musk untuk menebus kesepakatan mengakuisisi perusahaan senilai 44 miliar dolas AS.

Sejauh ini, masih belum ada informasi lebih lanjut bagaimana faktor Dorsey masuk dalam strategi Musk. Seperti yang tertulis dalam akun Twitter Chancery Daily, panggilan pengadilan mengacu pada dokumen dan komunikasi yang mencerminkan, merujuk pada, atau terkait dengan dampak atau pengaruh akun palsu atau spam pada operasi bisnis Twitter.

Baca Juga

Ini juga merujuk pada dokumen yang terkait dengan bagaimana Twitter menggunakan mDAU atau pengguna aktif harian yang dapat dimonetisasi sebagai metrik utama. Menariknya, itu juga meminta dokumen yang berkaitan dengan memasukkan mDAU ke dalam kompensasi eksekutif atau direktur.

Dorsey bukan satu-satunya mantan eksekutif Twitter yang dipanggil oleh Musk. Kepala produk Twitter yang belum lama ini dikeluarkan Kayvon Beykpour dan mantan kepala pendapatan Bruce Falck juga telah menerima panggilan pengadilan.

Dilansir Engadget, Selasa (23/8/2022), Musk mengklaim Twitter telah menyesatkan dia dan publik tentang jumlah bot dan akun palsu di platform. Namun, pengacara Twitter berpendapat Musk telah berulang kali melanggar ketentuan perjanjiannya dengan perusahaan. Persidangan lima hari dijadwalkan akan dimulai pada 17 Oktober.

Dorsey sebelumnya mendukung tawaran Musk untuk membeli Twitter. Kala itu, dia mengatakan Musk adalah solusi tunggal yang dia percayai dan dapat mengeluarkan perusahaan dari situasi yang mustahil. Dorsey belum secara terbuka mempertimbangkan pertempuran hukum yang sedang berlangsung atau klaim Musk tentang bot dan akun palsu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement