Kamis 13 Oct 2022 15:54 WIB

Kemendikbudristek Luncurkan Tiga Museum Baru

Museum ruang publik terbuka bagi siapa saja yang ingin mengembangkan ilmu dan budaya

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Gita Amanda
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan tiga museum yang baru didirikan, yaitu Museum Batik Indonesia di Jakarta, Museum Semedo di Tegal, dan Museum Song Terus di Pacitan. (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Harviyan Perdana Putra
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan tiga museum yang baru didirikan, yaitu Museum Batik Indonesia di Jakarta, Museum Semedo di Tegal, dan Museum Song Terus di Pacitan. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) meluncurkan tiga museum yang baru didirikan, yaitu Museum Batik Indonesia di Jakarta, Museum Semedo di Tegal, dan Museum Song Terus di Pacitan. Peluncuran ketiga museum tersebut diselenggarakan bertepatan dengan Hari Museum Indonesia yang diperingati setiap 12 Oktober.

"Selamat Hari Museum Indonesia, terutama kepada para pengelola museum yang berkontribusi sangat luar biasa," ujar Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid, dalam siaran pers, Kamis (13/10/2022).

Hilmar menyampaikan, museum merupakan ruang publik yang terbuka bagi siapa saja yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan dan kebudayaan. Dia mengajak seluruh pihak, baik pemerintah, sekolah, komunitas, terlebih kepada generasi muda untuk bersama-sama berkegiatan di museum.

"Museum sejatinya adalah sumber ilmu pengetahuan, dan kita berharap anak-anak yang ada dan berdekatan di wilayah tersebut bisa menjadikan museum sebagai sumber belajar dan sumber inspirasi. Dan hendaknya ini semua menjadi penguat kita sebagai bangsa yang punya peradaban," kata Hilmar.

Sejalan dengan tema Hari Museum Indonesia Tahun 2022 yaitu "Museum sebagai Sumber Inspirasi Bangsa", pemerintah mengajak kembali seluruh masyarakat untuk semakin menghargai dan mengoptimalkan peran dalam pelestarian dan pemajuan kebudayaan.

“Museum dapat menjadi sumber inspirasi, rumah peradaban, tempat tumbuh dan berkembangnya kemampuan berpikir serta kreatifitas masyarakat, pendorong tumbuhnya rasa bangga dan cinta tanah air, serta menjadi objek wisata yang mengedepankan unsur pendidikan dan pelestarian warisan budaya," kata dia.

"Tentu yang tidak kalah pentingnya adalah menjadi pusat informasi dan dokumentasi warisan budaya bangsa," sambung Hilmar.

Pada kesempatan yang sama, Anggota Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih mengingatkan, masyarakat sekitar museum harus paham pentingnya museum. Setidaknya, kata dia, ada tiga hal yang harus diperhatikan, yaitu amenitas, aksesibilitas, dan atraksi sehingga orang akan ramai mengunjungi museum-museum ini.

Sementara itu, Bupati Tegal, Umi Azizah, menyambut baik dan mengapresiasi kebijakan Kemendikbudristek yang telah menghadirkan Museum Situs Semedo sebagai pusat informasi kepurbakalaan dan penelitian arkeologi sekaligus pelestarian kawasan cagar budaya Semedo.

"Atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Tegal, saya mengucapkan selamat atas dibukanya Museum Semedo ini dan terima kasih kepada jajaran Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan harapan kerja sama yang telah terbangun baik selama ini akan terus berkembang dan minat serta kecintaan masyarakat pada arkeologi juga terus meningkat," jelas dia.

Lebih lanjut, Umi juga menyampaikan, selain menjadi destinasi wisata edukasi unggulan Kabupaten Tegal, keberadaan Museum Semedo menjadi peluang bagi warga Semedo dan sekitarnya untuk mendorong peningkatan perekonomian setempat melalui aktivitas seni budayanya sebagai sektor pendukung eksistensi situs Semedo.

Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji berharap masyarakat dapat memanfaatkan keberadaan Museum Song Terus, di Kabupaten Pacitan. "Kami berharap Bapak dan Ibu semua dapat mengunjungi Museum Song Terus dan museum lainnya, dan dapat merasakan pengalaman langsung Museum ini," ungkap Indra.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement