Jumat 28 Oct 2022 18:44 WIB

Akibat Pandemi Covid 19, Banyak Warga yang Terkena Hipertensi

Banyak warga terkena hipertensi karena pandemi covid-19.

Rep: Ari lukihardianti/ Red: Muhammad Hafil
Akibat Pandemi Covid 19, Banyak Warga yang Terkena Hipertensi. Foto:  Hipertensi (Ilustrasi)
Foto: Hippopx
Akibat Pandemi Covid 19, Banyak Warga yang Terkena Hipertensi. Foto: Hipertensi (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---Pandemi Covid-19, dampaknya masih terus sangat dirasakan oleh seluruh warga masyarakat. Karena, kondisi ekonomi yang belum pulih berdampak kepada kesehatan warga. 

Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), dr H Muhammad Iqbal., SpPD., MMRS, pasca pandemi ini banyak masyarakat mengeluhkan penyakit degeneratif seperti hipertensi. Tapi, disisi lain kepedulian masyarakat akan kesehatan masih sangat rendah. Misalnya, di Desa Pangauban terutama Kampung Girihieum  kebanyakan masyarakat jarang berobat ke Puskesmas.

Baca Juga

"Dari pengamatan kami, masyarakat di Kampung Girihieum Kabupaten Bandung biasanya hanya menggunakan atau mengonsumsi obat warung atau pergi ke mantri dan orang pintar," ujar Iqbal dalam siaran persnya, Jumat (28/10/2022).

Melihat kondisi tersebut, kata Iqbal, Unisba menggelar PKM hasil kerja sama antara tim pengabdi dengan para tokoh masyarakat Kampung Girihieum yang difasilitasi oleh tokoh masyarakat. 

Pada kegiatan ini, kata dia, tim pengabdi  memberikan penjelasan dan tanya jawab secara interaktif tentang penyakit hipertensi dan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dengan memperagakan cara mencuci tangan dengan baik dan benar. 

Metode yang dilaksanakan pada PKM, kata dia, pertama penjaringan kesehatan warga bekerja sama dengan dokter-dokter alumni FK Unisba yang bertugas di daerah Kabupaten Bandung dan luar Bandung dengan diinisiasi oleh tim pengabdi. 

Pada saat penjaringan, kata dia, dilakukan pemeriksaan fisik sekitar 135 warga dan ditemukan sebagian besar penyakit warga adalah hipertensi. 

"Pada kegiatan ini warga yang sakit diberikan obat sesuai indikasinya secara gratis," katanya.

Kegiatan ini, kata dia, bertujuan mendapatkan data yang akurat tentang kesehatan warga Kampung Girihieum. Selanjutnya kegiatan pendampingan berupa penyuluhan dan transfer keilmuan sederhana baik secara ilmu kedokteran medis dan tinjauan Islam tentang kesehatan diikuti oleh sebanyak 64 orang. Yakni, terdiri dari  tokoh masyarakat beserta ibu-ibu pengajian di mesjid Nurussalam. 

Selain itu, kata dia, ada kegiatan ini dilakukan transfer keilmuan dan tanya jawab tentang penyakit degenaratif terutama hipertensi mulai dari penyebab, bagaimana gejala, terapi dan upaya pencegahan yang dapat dilakukan. 

Setelah kegiatan pengabdian ini, kata dia, diharapkan warga mempunyai pengetahuan dan mau berupaya untuk melakukan pencehahan penyakit tersebut dalam praktek hidup sehari-hari. Sehingga warga dapat beraktivitas dan melaksanakan amal ibadah sehari-hari dengan sehat.  

Kegiatan PKM ini, digelar dalam rangka meningkatkan kinerja Tri Dharma Perguruan Tinggi Dosen fakultas kedokteran Unisba dan perseptor Rumah sakit Al Islam Bandung sebagai ketua tim pengabdi dr. H. Muhammad Iqbal., SpPD., MMRS dengan anggota dr. H. Dede Setiapriagung, SpRad, MH.Kes dan dr. Hj. Nuri Amalia., SpS.  PKM berjudul “Sosialiasi Hipertensi di Kampung Girihieum Desa Pangauban Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung”, bertujuan memberikan edukasi permasalahan warga sesuai analisis situasi di daerah tersebut. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement