Rabu 09 Nov 2022 14:40 WIB

Bahaya Saluran Air di Klinik Gigi Bisa Sebabkan Infeksi Bakteri pada Anak

Bakteri yang terdapat di saluran air klinik gigi bisa menyebar ke mulut pasien.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Bakteri yang terdapat di saluran air klinik gigi bisa menyebar ke mulut pasien.
Foto: www.pixabay.com
Bakteri yang terdapat di saluran air klinik gigi bisa menyebar ke mulut pasien.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sistem saluran air atau waterline pada dental unit yang digunakan di klinik gigi bisa menjadi tempat berkembangnya biofilm atau kumpulan mikroorganisme seperti bakteri. Bila hal ini terjadi, bakteri dari waterline bisa menyebar ke mulut pasien dan menyebabkan infeksi.

Centers for Disease Control and Prevention (CDC) mengungkapkan bahwa wabah infeksi bakteri terkait waterline pada dental unit di klinik gigi sempat terjadi di Amerika Serikat pada 2015 dan 2016. Kala itu, wabah disebabkan oleh bakteri bernama nontuberculous Mycobacteria atau NTM.

Baca Juga

Pada 2016, wabah terjadi di sebuah klinik gigi anak di California. Sebanyak 71 pasien anak terdiagnosis dengan infeksi NTM setelah menjalani prosedur pulpotomi, yaitu prosedur perawatan untuk gigi susu yang keropos.

Satu tahun sebelumnya, pada 2015, wabah serupa terjadi di sebuah klinik gigi di Georgia. Sebanyak 24 anak juga terpapar infeksi NTM setelah menerima perawatan gigi di klinik tersebut.

Anak-anak yang terkena infeksi NTM di kedua wabah ini memiliki rentang usia 4-8 tahun. Mereka mengalami infeksi yang berat, dan sebagian anak bahkan membutuhkan perawatan di rumah sakit atau operasi. Sebagian anak juga mengalami kehilangan pendengaran, kelumpuhan saraf wajah, fibrosis insisi, dan kehilangan gigi permanen.

Pada Maret lalu, CDC mengatakan kasus infeksi NTM kembali ditemukan pada sejumlah pasien dari sebuah klinik gigi anak. Berbagai kasus infeksi NTM ini kemungkinan juga dipicu oleh waterline pada dental unit yang tercemar oleh NTM.

CDC mengungkapkan bahwa bakteri NTM bisa menyebabkan infeksi serius pada paru, kulit, kelenjar getah bening, atau darah. Bakteri ini biasanya ditemukan di tanah, debu, dan air. Pada lingkungan yang lembap, NTM bisa menumpuk dan menempel di permukaan dan membentuk biofilm yang sulit untuk dibersihkan.

Menurut CDC, waterline pada dental unit merupakan salah satu contoh lingkungan lembap yang berisiko tinggi menjadi tempat berkembangkan biofilm NTM. Alasannya, waterline pada dental unit memiliki pipa yang berukuran panjang dan berdiameter kecil. Selain itu, aliran air yang digunakan pada dental unit juga rendah dan air kerap berada dalam periode diam atau tak bergerak.

Berkaitan dengan risiko ini, CDC mengimbau klinik-klinik gigi untuk melakukan perawatan saluran air pada dental unit mereka secara rutin dengan disinfektan. CDC juga menganjurkan pihak klinik untuk melakukan pemantauan kualitas air untuk memastikan kualitas air yang mereka gunakan sesuai dengans tandar yang telah ditentukan.

"Penyedia layanan kesehatan gigi perlu berkonsultasi dengan produsen perangkat perawatan gigi mengenai metode perawatan dan alat untuk memelihara dan memantau kualitas air," jelas CDC, seperti dilansir NBC News, Rabu (9/11/2022).

Sebagai tambahan, seluruh petugas di klinik gigi juga perlu menerima pelatihan mengenai cara merawat dan memantau kualitas air. Pelatihan ini sebaiknya diberikan saat petugas pertama kali direkrut dan saat klinik melakukan pembelian alat baru. Selain itu, pelatihan juga perlu diberikan minimal satu tahun sekali.

Dari sisi pasien, CDC mengatakan mereka berhak untuk bertanya kepada penyedia layanan kesehatan gigi mengenai praktik pencegahan infeksi yang dilakukan oleh klinik. Selain NTM, saluran air pada dental unit yang tak terawat juga bisa menjadi sarang berkembangnya bakteri lain seperti //Legionella// yang bisa memicu infeksi serius pada paru-paru.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement