REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fitur belanja baru akan hadir di YouTube Shorts, termasuk pemasaran afiliasi dan kemampuan untuk membeli item melalui Shorts. Kabar itu pertama kali dilaporkan oleh Financial Times.
Saat ini, YouTube sedang menguji fitur belanja dengan kreator dan penonton yang berbasis di Amerika Serikat (AS), India, Brasil, Kanada, dan Australia. Fitur baru memungkinkan influencer untuk menandai produk mereka sendiri di video Shorts yang kemudian dapat dibeli oleh penonton.
Selain itu, untuk program pemasaran afiliasi, terbuka untuk influencer AS terpilih. Ini merupakan cara lain bagi kreator untuk memonetisasi video Shorts mereka. Namun, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut mengenai fitur baru yang akan menyaingi TikTok.
Belanja merupakan area yang berpotensi menguntungkan bagi platform yang menggunakan uang iklan dan pesaing Shorts sedang memperluasnya ke e-niaga. Penambahan fitur belanja Shorts datang hanya beberapa hari setelah TikTok mengumumkan fitur serupa.
Dilansir The Verge, Rabu (16/11/2022), pekan lalu, TikTok mulai menguji program Shop yang telah lama ditunggu-tunggu. Ini memungkinkan pengguna membeli produk langsung di aplikasi. TikTok telah memperjelas rencananya untuk mengintegrasikan belanja ke dalam aplikasinya.
Sebelum diuji di AS, fitur tersebut tersedia di Inggris dan sebagian Asia Tenggara. Perusahaan juga tampaknya bersiap untuk membangun pusat pemenuhan di AS sebagai bagian dari program Shop-nya dengan perusahaan menangani layanan pelanggan, pergudangan, dan pengembalian.
Program afiliasi dan fitur belanja lainnya dapat membuat YouTube lebih menarik bagi kreator saat perusahaan mencoba bersaing dengan TikTok. Ini menandakan bahwa mereka tidak takut mengeluarkan uang untuk upaya tersebut. Pada bulan September, YouTube mengumumkan akan memberikan 45 persen dari pendapatan iklan kepada pembuat video Shorts.