Senin 28 Nov 2022 20:51 WIB

Kehebohan Piala Dunia Bebani Unta di Qatar

Lonjakan wisatawan selama Piala Dunia membuat unta-unta tidak istirahat cukup.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Pemandu wisata mengambil foto pasangan di atas unta di Mesaieed, Qatar, 26 November 2022. Kerumunan penggemar Piala Dunia di Qatar yang mencari sesuatu untuk dilakukan di sela-sela pertandingan meninggalkan Doha untuk pengalaman wisata klasik Teluk: mengendarai unta di gurun pasir. Namun lonjakan wisatawan yang tiba-tiba memberi tekanan pada hewan, yang hampir tidak punya waktu untuk beristirahat di antara setiap perjalanan.
Foto: AP Photo/Ashley Landis
Pemandu wisata mengambil foto pasangan di atas unta di Mesaieed, Qatar, 26 November 2022. Kerumunan penggemar Piala Dunia di Qatar yang mencari sesuatu untuk dilakukan di sela-sela pertandingan meninggalkan Doha untuk pengalaman wisata klasik Teluk: mengendarai unta di gurun pasir. Namun lonjakan wisatawan yang tiba-tiba memberi tekanan pada hewan, yang hampir tidak punya waktu untuk beristirahat di antara setiap perjalanan.

REPUBLIKA.CO.ID, MESAIEED -- Shaheen berbaring di atas pasir dan menutup matanya, tetapi hanya ada sedikit waktu istirahat untuk unta. Penggemar Piala Dunia berbondong-bondong datang ke padang pasir di luar Doha bersiap untuk menunggang unta di bukit pasir yang bergulung.

Saat Qatar menyambut lebih dari satu juta penggemar untuk Piala Dunia selama sebulan, unta pun harus bekerja lembur. Pengunjung dalam jumlah yang belum pernah dilihat oleh emirat kecil ini bergegas memberikan pengalaman beragam bagi wisatawan, mulai dari menunggang unta, berfoto dengan elang, dan berkeliaran di gang-gang pasar tradisional.

Baca Juga

Seperti budaya Teluk lainnya, unta pernah pernah menjadi transportasi penting bagi warga Qatar dan membantu dalam eksplorasi dan pengembangan rute perdagangan. Saat ini, hewan ini menjadi hiburan budaya.

Pada pekan lalu, ratusan pengunjung berseragam sepak bola atau membawa bendera salah satu negara yang berpartisipasi menunggu giliran menunggangi hewan bungkuk itu. Unta yang tidak dapat berdiri haris dipaksa naik oleh pawangnya.

photo
Dengan latar belakang cakrawala kota, unta beristirahat di Doha, Qatar, Senin, 21 November 2022. - (AP Photo/Manu Fernandez)

Ketika seekor unta mengeluarkan erangan keras, seorang perempuan dari Australia berteriak, “sepertinya mereka dilukai!”. Di dekatnya, sekelompok pria dari Meksiko yang mengenakan thobes Qatar putih dan hiasan kepala berswafoto.

“Sungguh perasaan yang luar biasa karena Anda merasa sangat tinggi,” kata Juan Gaul yang berusia 28 tahun setelah perjalanannya menunggang untan. Penggemar tim Argentina itu mengunjungi Qatar selama seminggu dari Australia.

Memanfaatkan peluang kemeriahan acara olahraga dunia itu adalah para pawang hewan yang bisa menghasilkan beberapa kali lebih banyak dari biasanya. “Ada banyak uang yang masuk,” kata penggembala unta Badui berusia 49 tahun dari Sudan bernama Ali Jaber al Ali.

"Terima kasih Tuhan, tapi ini banyak tekanan," ujarnya.

 

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement