REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pada 1946 hingga 1991, Rusia sempat memiliki sebuah brand mobil bernama Moskvich. Setelah sempat vakum, kini pabrikan itu pun siap untuk kembali meramaikan industri otomotif.
Dikutip dari Drive pada Sabtu (3/12/2022), Moskvich kembali bangkit lewat kerja sama dengan pabrikan China bernama JAC. Moskvich kembali bangkit karena banyaknya mobil yang berhenti melakukan pemasaran atau produksi di Rusia terkait konflik antara Rusia dan Ukraina.
Lewat kerja sama antara Moskvich dan JAC, Moskvich akan menghadirkan sebuah produk SUV dari JAC tapi dipasarkan dengan nama Moskvich.
Kebangkitan Moskvich juga merupakan wujud kerja sama dari pabrikan Rusia bernama Kamaz. Pada tahun ini, ditargetkan pabrikan itu bisa memproduksi 600 unit kendaraan dalam fase awal kebangkitan.
Kemudian, Moskvich mulai melakukan peningkatan produksi pada tahun depan dan pada 2024. Selain SUV, pabrikan itu juga berencana untuk menghadirkan sedan dan mobil listrik.
Tahun depan, ditargetkan produksinya bisa didongkrak hingga 50 ribu unit. Kemudian pada 2024, angka itu ditingkatkan menjadi 100 ribu. Diproyeksikan, dalam dua tahun kedepan, mobil listrik bisa berkotribusi sebesar 20 persen dari penjualan Moskvich.