REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK---Departemen Pendidikan Kota New York, Amerika Serikat (AS) memblokir akses ChatGPT di perangkat daring dan jaringan internet. Chatbot bertenaga kecerdasan buatan (AI) dapat memberikan jawaban atas pertanyaan pengguna.
Bahkan, ChatGPT juga bisa menulis esai dan mengambil dari sumber daring. Pada Selasa, Departemen Pendidikan Kota New York mengatakan penggunaan ChatGPT sedang dibatasi karena dampak negatif pada pembelajaran siswa.
Selain itu, departemen juga khawatir terhadap keamanan dan keakuratan konten. “Meskipun alat tersebut mungkin dapat memberikan jawaban yang cepat dan mudah untuk pertanyaan, ChatGPT tidak membangun keterampilan berpikir kritis dan memecahkan masalah yang menjadi unsur penting untuk kesuksesan akademis para siswa," kata juru bicara sistem sekolah Jenna Lyle, dilansir CNET, Kamis (5/1/2023).
Namun, siswa dan pengajar masih dapat terhubung ke ChatGPT di perangkat yang tidak terhubung ke sistem sekolah. Selain itu, akses dapat diminta oleh mereka yang tertarik mempelajari teknologi di balik chatbot generasi berikutnya.
Kota New York merupakan kota pertama yang memblokir ChatGPT. Langkah tersebut bisa diikuti oleh kota lain. Profesor komunikasi di Maryville University, Dustin York, mengatakan larangan ChatGPT menjadi hal yang memalukan.
"Pendidik mengira Google, Wikipedia, dan internet itu akan merusak pendidikan, tetapi ternyata tidak. Yang paling membuat saya khawatir adalah para pendidik yang mungkin secara aktif mencoba mencegah pengenalan AI seperti ChatGPT. Ini adalah alat, bukan penjahat,” kata York.