REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kadar kolesterol tinggi akan menyebabkan serangan komplikasi dari waktu ke waktu. Persoalannya, gejalanya tidak terlihat bagi sebagian besar orang.
Seiring waktu, kerusakan tambahan mungkin akan terjadi, termasuk penumpukan plak di arteri. Penumpukan tersebut dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut seperti stasis darah atau aliran darah stagnan, yang diketahui dapat memengaruhi warna lidah seseorang.
Tahun lalu, jurnal medis Frontiers in Medicine memperingatkan lidah ungu tua dan pembuluh darah sublingual yang membesar, sebagai temuan penting dari stasis darah.
"Tanda-tanda stasis darah yang berkaitan dengan jantung adalah bibir kebiruan atau merah gelap, palpitasi takikardia, nyeri menusuk, serta rasa sesak di dada," ungkap peneliti, dikutip Science Alert.
Ujung lidah yang berwarna ungu kebiruan atau ini merupakan stasis darah pada ujungnya. Pembuluh darah sublingual akan berwarna gelap atau bengkok dan tebal.
Seorang dokter pengobatan tradisional China (TMC) yang terdaftar di Klinik TMC Eu Yang Sang, Dr Li Guang Jun, menjelaskan bahwa stasis darah adalah gejala kolesterol tinggi. Secara sederhana, ini menggambarkan situasi di mana darah tidak dapat mengalir dengan baik melalui jaringan.
Hal ini dapat ditandai dengan penurunan kecepatan aliran darah, obstruksi parsial, dan peningkatan tekanan pada pembuluh darah. Dalam kebanyakan kasus di mana lidah berubah menjadi ungu, darah tidak bersirkulasi dengan baik.
Lebih khusus lagi, ini mungkin mengindikasikan darah gagal mengantarkan cukup oksigen ke jaringan tubuh. Namun, itu juga bisa menandakan bahwa darah yang kekurangan oksigen (yang berwarna merah tua dan bukan merah terang) beredar melalui arteri.
Beberapa kondisi yang berkaitan dengan kesehatan pembuluh darah juga diakui sebagai penyebab perubahan warna ungu pada lidah, salah satunya adalah sianosis sentral. Ini yang menyebabkan oksigenasi arteri buruk, cenderung mencerminkan masalah kesehatan mendasar seperti gagal jantung atau emboli paru.